Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meresmikan renovasi perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Mendikbud yang didampingi para pejabat eselon 1.
DALAM sambutannya, Mendikbud menuturkan bahwa perpustakaan Kemendikbud ini dapat menjadi pusat dari penguatan perpustakaan sekolah. ”Tidak hanya fisiknya saja yang baru, tetapi fungsinya juga harus diperluas,” ujar Muhadjir.
Ia berharap peran perpustakaan dapat mengafirmasi daerah tertinggal. ”Kita prioritaskan sarana-sarana penunjang di sekolah, termasuk perpustakan, karena perpustakan merupakan nyawa dari pendidikan,” katanya.
Selain itu, Mendikbud juga berpesan agar perpustakaan Kemendikbud dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. ”Berburu ilmu pengetahuan ya harus ke perpustakaan,” jelas Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbud Didik Suhardi yang menyampaikan laporannya menjelaskan, ada beberapa penambahan ruangan dari hasil renovasi kedua ini. ”Ada penambahan ruang diskusi dan ruang laktasi,” katanya.
Usai meresmikan, Mendikbud bersama pejabat lainnya meninjau sejumlah ruangan dan fasilitas yang tersedia di perpustakaan. Salah satunya adalah teater mini yang digunakan untuk pemutaran film dan dapat menampung sekitar 27 orang. Fasilitas ini dapat dimanfaatkan oleh anggota perpustakaan Kemendikbud.
Perpustakaan Kemendikbud yang diresmikan pada 2004 pernah mengalami perluasan dua lantai pada 2009. Akan tetapi karena kebutuhan fasilitas yang harus ditambah, maka renovasi kembali dilakukan pada 2016. Waktu operasional Perpustakaan Kemendikbud sendiri dibuka setiap Senin-Jumat pukul 08:00-16:00 WIB dan Sabtu pada pukul 09:00-12:00 WIB.
(*/mam/dit)
