METROPOLITAN - Sebanyak 124 guru Pendidikan Jasmani Olahraga Kesehatan (PJOK) SMP negeri/swasta se-Kota Bogor mengikuti sosialisasi pendidikan antinarkoba yang terintegrasi pada mata pelajaran PJOK di SMP Negeri 5, Jalan Dadali, Kecamatan Bogor Utara.
Kegiatan yang diprakarsai Dinas Pendidikan Kota Bogor itu dibuka langsung Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fahrudin. Ia merasa prihatin terhadap perkembangan narkoba. Mengingat peredarannya mulai merambah ke dunia pendidikan hingga sekolah dasar.
”Polresta Bogor Kota menggandeng Disdik Kota Bogor untuk mengadakan sosialisasi melalui guru PJOK SMP. Bahkan, para guru diberi bekal dan arahan agar dapat mengedukasi anak didik di sekolah masing-masing terhadap bahaya narkoba,” ujar Fahrudin.
Sementara itu, Kepala Satuan (Kasat) Narkoba Polresta Bogor Kota Agah Sonjaya menyampaikan materinya terkait pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan hingga peredaran gelap narkoba. “Indonesia sudah masuk darurat nasional penyalahgunaan narkoba,” imbuhnya.
Berdasarkan data peningkatan jumlah penyalahgunaan narkoba di Indonesia, sambung Agah, dari 3,3 juta jiwa (2008) meningkat menjadi 4,2 juta jiwa (2014) dan 5,1 juta jiwa (2016) dengan peningkatan jumlah kasus penyalahgunaan narkoba dari 28.623 kasus (2013) menjadi 35.436 kasus (2014).
“Akibatnya, 15.000 warga negara Indonesia meninggal dunia per tahun. Tak itu saja, penyalahgunaan narkoba juga telah merambah ke berbagai kalangan termasuk pelajar; birokrasi, legislatif dan akademisi hingga kalangan artis,” bebernya.
Bahkan, lanjut dia, meningkatnya penyalahgunaan narkoba sangat membahayakan perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara. (tur/ar/yok/py)