METROPOLITAN - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Bisnis (SB) IPB menyelenggarakan acara Ideanation di kampusnya, kemarin. Kegiatan yang mengusung tema ’Super Mind Creates Super Generation’ ini sekaligus memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada 28 Oktober. Hadir dalam acara ini, dekan SB IPB beserta jajarannya. Termasuk menghadirkan lima pembicara yang mewakili industri kreatif di Indonesia, yaitu Hendy Setiono sebagai Founder of Baba Rafi, Aulion sebagai youtuber atau conten creator, Barry Likumahuwa dari musician, Tasya Kamila sebagai artis sertaTere Liye sebagai novelist. Dekan SB IPB, Noer Azam Achsani, mengungkit tentang kemerdekaan. Terdapat tiga aspek negara yang bisa dikatakan merdeka, yakni merdeka dalam hal pangan, energi dan ekonomi. “Sayangnya, saat ini Indonesia belum punya ketiganya. Indonesia masih setengah merdeka. Melalui acara Ideanation ini saya berharap generasi muda bisa merebut kembali kemerdekaan secara utuh terutama di bidang ekonomi,” ujarnya. Sementara Hendy Setiono menceritakan, dirinya membuka usaha ketika masih berstatus menjadi mahasiswa saat berusia 19 tahun. Sekarang tak hanya kebab, ia juga telah melebarkan sayap di bidang kuliner, seperti cake kekinian dengan menggandeng influencer Arif Muhammad dan Tiara Pangestu, foresthree coffee berkolaborasi dengan aktor Deva Mahendra hingga Tambak Udang Vaname di Subang yang direncanakan sebagai franchise udang pertama di Indonesia. Kebab Baba Rafi yang ia rintis selama 15 tahun itu sekarang telah memiliki 1.300 outlet, tersebar di seluruh Indonesia dan sembilan negara. “Bisnis adalah proses belajar. Tidak ada pebisnis yang tidak melewati masa sulit. Kegagalan dan kebangkrutan adalah teman. Dalam bisnis, sangat penting branding dan inovasi untuk dapat bertahan. Jadi yang pertama. Tapi kalau tidak bisa yang pertama, jadi yang terbesar,” ujarnya. Sementara itu, Tasya Kamila memberikan tips dalam membagi waktu. “Harus tahu goals yang ingin dicapai, sehingga dapat mengategorikan kegiatan yang penting dan tidak,” katanya. Ia juga menyinggung tentang bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia dan pemuda harus dapat memanfaatkannya. Akses yang memadai juga harus dijadikan kesempatan untuk mengaktualisasi diri.(*/rez/py)