METROPOLITAN - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengaku mulai melakukan sosialisasi soal standar kelulusan yang baru, yaitu Asesmen Nasional (AN). Namun, masih banyak warga yang belum paham hal tersebut. Menurut Koordinator Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim, hal itu disebabkan sosialisasi AN yang masih belum merata. Bahkan, banyak daerah yang menyebut belum mendapat sosialisasi secara utuh. “Masih ada dan masih banyak persepsi publik, khususnya orang tua siswa bahkan guru sendiri yang menganggap AN ini sebagai pengganti UN,” terangnya, Minggu (1/11). Alasan disebut juga sebagai pengganti UN karena waktu pelaksanaan yang sama, yaitu antara Maret sampai April. Sampai saat ini, Kemendikbud masih belum memberitahukan alasan kenapa dilakukan di waktu yang sama jika formatnya sudah berubah. “Kenapa persepsi sama antara UN dan AN karena waktunya juga bersamaan kan, Maret-April, UN kan emang biasanya sekitaran situ kan. Lain hal kalau AN ini dilaksanakan di semester ganjil misalnya, jadi rentang bulan Juli, Agustus sampai Desember,” tuturnya. Untuk itu, pihaknya meminta AN ditunda terlebih dahulu. Kemendikbud juga perlu memberitahukan setiap progres dalam penyampaian pemahaman soal AN. “Ditunda bukan karena kami mempersoalkan konten dari AN, justru kami mengapresiasi UN dihapus lalu ada format AN, yang kami tidak setuju adalah momentumnya sekarang karena sosialisasinya sangat terbatas dan terburu-buru. Ini sudah November sebentar lagi dan akan dijalankan di bulan Maret, tinggal berapa bulan. Makanya kami minta ditunda,” tuturnya. Sebelumnya, Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud, Evy Mulyani, menuturkan, AN merupakan kebijakan standar kelulusan baru. Para murid tak akan dievaluasi secara individu. Satuan pendidikan pun akan dinilai kualitasnya. Peserta didik yang akan melaksanakan AN adalah mereka di kelas V, VIII dan XI. Subjek penilaian pun berbeda. Di AN hanya akan diambil sampel murid untuk dinyatakan lulus. ’’Model soal UN pilihan ganda dan isian singkat periode tes empat hari. AN pilihan ganda, isian singkat, pilihan ganda kemungkinan, menjodohkan, dan uraian dengan periode tes dua hari,’’ ujarnya.(jp/rez/py)