Senin, 22 Desember 2025

Dirjen Vokasi Optimalkan Kemampuan Digital

- Kamis, 1 Juli 2021 | 19:30 WIB

METROPOLITAN - Pan­demi Covid-19 telah mem­percepat transformasi digital dalam segala aspek kehidupan manusia, termasuk dalam pembelajaran digital, sehing­ga Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Vokasi harus mam­pu mengadopsi pendekatan-pendekatan inovatif dan be­radaptasi dengan sistem pembelajaran daring. Sehubungan dengan itu, untuk memperkuat peng­embangan keterampilan di­gital di Indonesia, Kemente­rian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemen­dikbudristek) bekerja sama dengan Organisasi Buruh Internasional (ILO) dan Pe­merintah Australia menyel­enggarakan seminar bertajuk “Menggali Kemitraan antara Indonesia-Australia dalam Pengembangan Keterampilan Digital” pada Selasa (29/6). Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Wikan Sakarinto, menegaskan, Indonesia sedang membangun infrastruktur digital terpadu sebagai upaya mengikuti per­kembangan Revolusi Industri 4.0. Namun peningkatan kualitas keterampilan digital juga penting, mengingat per­mintaan dan ketersediaan talenta digital masih belum berimbang. “Melalui kerja sama dengan Pemerintah Australia ini, kami berharap dapat mening­katkan kualitas lembaga pen­didikan dan pelatihan vokasi, khususnya untuk keterampi­lan Teknologi, Informasi dan Komunikasi (TIK) agar dapat melahirkan Sumber Daya Manusia yang kompeten, terampil dan berdaya saing sejalan dengan kebutuhan industri serta pertumbuhan wirausaha baru di bidang TIK,” bebernya. Senada dengan itu, Komisio­ner Victoria untuk Asia Tenga­ra, Rebecca Hall, menyatakan bahwa Australia menyambut baik kesempatan untuk men­jalin kerja sama dengan lem­baga pendidikan dan pelatihan vokasi Indonesia. ”Kami menyambut baik ke­sempatan untuk meningkat­kan potensi sumber daya manusia Indonesia, dengan berbagi pengalaman kami dalam mengembangkan kom­ponen keterampilan digital ke dalam lembaga pendidikan dan pelatihan vokasi Indone­sia,” ujar Rebecca. ILO pun telah mengakui semakin besarnya permin­taan terhadap keterampilan digital di dunia kerja. Sejum­lah prakarsa telah dilakukan, baik di tingkat global, regional maupun di tingkat nasional untuk mempersiapkan ne­gara anggota dalam men­ghadapi cepatnya perubahan ketenagakerjaan dan usaha. “Saya mengucapkan selamat atas prakarsa yang telah dila­kukan pemerintah Indonesia dan Australia untuk bersama-sama menangani cepatnya perubahan dalam per­kembangan keterampilan digital yang saat ini merupakan keterampilan yang paling di­butuhkan,” ungkap Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Michiko Miyamoto. Hal ini sejalan dengan pen­dekatan yang berpusat ke­pada manusia agar dapat beradaptasi dengan peker­jaan masa depan. “Saya berharap acara ini dapat menjadi awal yang baik untuk kerja sama di masa-masa mendatang di antara lembaga pendidikan dan pe­latihan vokasi kedua negara,” lanjut Michiko Miyatomo. Australia telah banyak ber­investasi dalam pembelajaran daring selama beberapa da­sawarsa belakangan ini. Oleh karena itu, seminar ini men­ghadirkan praktik-praktik, baik dari Victorian Technical and Further Education (TAFE) dalam membangun sistem pembelajaran jarak jauh dan digital sebagai cara efektif untuk menjalankan pelatihan dan pendidikan bagi para siswa secara lebih luas dengan biaya rendah. Kerja sama yang juga mun­gkin dilakukan adalah siswa-siswi dari Indonesia dapat mengakses pelantar pembe­lajaran dan konten daring dari lembaga TAFE di Victoria.(*/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X