METROPOLITAN - Produk enzim ini dihasilkan dari bahan gen sintetik dengan modifikasi pada beberapa asam amino yang diproduksi menggunakan sistem ekspresi Escherichia coli. “Sensitivitasnya telah teruji pada berbagai pemeriksaan pendeteksian virus, termasuk secara spesifik teruji pada deteksi SARS CoV-2, virus penyebab Covid-19. Saat kami sandingkan pemeriksaan side-by-side dengan produk komersial kualitas premium, hasilnya sangat baik,” ujar Joko Pamungkas dalam Seminar Nasional Penelitian 2021 dan Launching RT Inventpro dan Kit ELISA IPB Antibodi Covid-19 pada Selasa (21/12). Berdasarkan riset yang telah dilakukan, periode simpan pada suhu yang direkomendasikan telah diuji dan terbukti dapat mempertahankan fungsinya dalam sintesis DNA komplementer. Pada suhu tersebut, enzim tetap terjaga dengan baik selama minimum dua tahun. Karena produksi dilakukan dalam negeri, enzim RT inventpro mudah diperoleh dengan harga lebih terjangkau. Menurut Joko, produk ini juga diandalkan keunggulannya sebagai pendongkrak TKDN alias Tingkat Komponen Dalam Negeri untuk produk dalam negeri lain yang memanfaatkannya. “Ketersediaan enzim ini akan meningkatkan pengetahuan di bidang biologi molekuler, karena bersama dengan enzim lain, memungkinkan para ilmuwan untuk melakukan teknik cloning serta perunutan dan karakterisasi RNA,” terang pakar Virologi dari IPB University itu. Saat ini, lanjut Joko Pamungkas, ketersediaan enzim RT sepenuhnya disuplai pihak industri komersial luar negeri. Sehingga semua kegiatan penelitian maupun pemanfaatan enzim RT di Indonesia sangat bergantung pada impor reagensia ini. “Kondisi ini kurang menguntungkan dan membuat ketergantungan atas enzim RT sepenuhnya dari luar negeri,” tukasnya.(*/feb/py)