Senin, 22 Desember 2025

Perjalanan Pulsa Khusus Pelajar Belajar, 2022 Kuota Gratis tak Dilanjut

- Senin, 27 Desember 2021 | 19:30 WIB

METROPOLITAN - Untuk menunjang Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang dilaks­anakan pada masa pandemi Covid-19, pemerintah pun memberikan afirmasi. Salah satunya melalui pemberian kuota data gratis untuk siswa, guru, mahasiswa dan dosen. Afirmasi kuota data internet ini sejatinya telah dilaksana­kan sejak 2020, di mana saat itu mayoritas kegiatan sekolah dilaksanakan secara daring. Bantuan yang berakhir pada Desember 2020 ini juga menda­patkan respons positif dari warga pendidikan. Mendengar hal itu, Men­teri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendik­budristek), Nadiem Makarim, mengumumkan bahwa ban­tuan kuota data internet untuk peserta didik dan pendidik kembali dilanjutkan mulai Maret. Adapun subsidi kuota ini akan berjalan tiga bulan atau sampai Mei. “Kami akan melanjutkan kebijakan kuota ini tiga bulan ke depan ya, mulai bulan ini yaitu Maret 2021 lalu,” jelasnya dalam Pengumuman Ban­tuan Kuota Data Internet 2021 secara daring, Senin (1/3). Menurutnya, internet ini mulai disalurkan pada 11 hingga 15 Maret 2021 dengan masa berlaku 30 hari sejak kuota tersebut diterima. Ada­pun anggaran yang dialoka­sikan sebesar Rp2,6 triliun. Perbedaan Besaran Kuota dari Tahun Lalu Tak hanya itu, Mendikbud­ristek juga menyampaikan bahwa terdapat perbedaan dalam skema kuota gratis ta­hun ini, yakni tidak lagi di­bagi menjadi kuota belajar dan kuota umum. Besaran kuotanya pun dipangkas. “Jadi, pada 2021 kita akan memberikan kuota, tapi dengan giga yang lebih kecil daripada kuota belajar sebe­lumnya, tetapi kuota ini mer­upakan kuota umum jadinya bisa digunakan untuk mengak­ses seluruh laman dan apli­kasi,” ujarnya dalam Pengu­muman Bantuan Kuota Data Internet 2021 secara daring, Senin (1/3). Sebelumnya, untuk paket kuota gratis peserta didik PAUD sebesar 20GB per bulan dengan rincian 5GB untuk kuota umum dan kuota belajar 15GB. Pe­serta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah menda­patkan kuota gratis sebanyak 35GB per bulan, 5GB kuota umum dan kuota belajar 30GB. Lalu untuk kuota gratis para pendidik pada PAUD dan jenjang pendidikan dasar dan menengah sebesar 42GB per bulan, dengan rincian 5GB kuota umum dan 37GB kuo­ta belajar. Sementara itu, pa­ket kuota gratis untuk maha­siswa dan dosen sebesar 50GB per bulan, dengan rincian 5GB kuota umum dan 45GB kuo­ta belajar. Sementara pada 2021, untuk peserta didik PAUD sebesar 7GB per bulan, peserta didik jenjang dasar dan menengah 10 GB per bulan. Lalu, pen­didik PAUD dan jenjang pen­didikan dasar dan menengah 12GB per bulan dan untuk mahasiswa dan dosen 15GB per bulan. Tak Semuanya Dapat Di­akses Tidak semua laman atau aplikasi dapat diakses, ada juga beberapa yang diblokir seperti aplikasi permainan hingga sosial media. Untuk YouTube sendiri, kini juga telah masuk ke dalam apli­kasi yang diperbolehkan un­tuk diakses. “Tetapi kabar gembiranya karena sekarang kuota umum, YouTube sudah masuk ke dalam kuota ini, bisa diguna­kan karena kami mendengar dari banyak guru dan banyak bahwa materi pembelajaran banyak dari YouTube juga, walaupun volume gigabyte tidak sebesar yang sebelum­nya, tapi penggunaan itu jauh lebih fleksibel,” beber Men­dikbudristek dalam Pengu­muman Bantuan Kuota Data Internet 2021 secara daring, Senin (1/3). Kota tersebut juga tak akan dipisah seperti kemarin, ya­kni kuota belajar atau kuota umum. Semua menjadi kuo­ta umum yang penggunaan­nya lebih fleksibel. Semua laman dan aplikasi kini dapat diakses, kecuali yang menda­patkan pengecualian. “Kecuali aplikasi yang di­blokir, yaitu kebanyakan aplikasi-aplikasi seperti per­mainan untuk game dan juga sosmed seperti Facebook, Tiktok dan misalnya Instagram, tetapi kabar gembiranya ka­rena sekarang kuota umum, YouTube sudah masuk ke dalam kuota ini,” ujarnya Marak Penipuan Penipuan kuota gratis ini kerapkali terjadi di media sosial, khususnya melalui WhatsApp Group (WAG). In­formasi hoaks ini pun mem­buat resah warga pendidikan. Untuk itu, Mendikbudristek Nadiem Makarim meminta masyarakat tidak terpengaruh akan hal tersebut. Informasi resmi hanya berasal dari https://kuota-belajar.kemdikbud.go.id. ’’Jangan mudah terpancing informasi tidak benar yang beredar. Informasi tepercaya hanya dikeluarkan oleh por­tal atau media sosial resmi Kemendikbudristek,” jelas dia di Jakarta, Selasa (12/10). Kuota Lanjut Lagi Kemendikbudristek kem­bali melanjutkan program bantuan kuota internet gratis untuk siswa, guru, mahasiswa dan dosen dengan anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 2,39 miliar. Bantuan ini ber­langsung selama 3 bulan, yakni September hingga No­vember. Melihat dampak positif dari program, Kemendikbud­ristek pun kembali melaks­anakan bantuan kuota data internet pada bulan Desem­ber 2021. “Kami melihat be­sarnya manfaat bantuan ku­ota data ini untuk mendukung proses pembelajaran yang berlangsung secara kombi­nasi antara tatap muka ter­batas dan PJJ saat ini. Maka kami memutuskan untuk memberikan tambahan ban­tuan di bulan Desember,” jelas Mendikbudristek Nadiem Makarim, Kamis (9/12). Bantuan kuota data internet tambahan ini mulai disalurkan secara bertahap pada tanggal 11 sampai dengan 15 Desem­ber 2021 dengan masa ber­laku 30 hari terhitung sejak diterima. Nadiem menjelaskan, penyesuaian jumlah kuota data yang diberikan pada pe­riode tambahan ini. Bagi peserta didik PAUD mendapatkan kuota data se­besar 3 GB per bulan. Pe­serta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah menda­patkan kuota data sebesar 4 GB per bulan. “Untuk guru jenjang PAUD Dikdasmen, mahasiswa dan dosen akan mendapatkan tambahan ban­tuan kuota data internet se­besar 5 GB per bulan,” kata dia. Tidak Ada Bantuan Kuota Gratis 2022 Dikerahui bahwa ini meru­pakan kali ketiga pemerintah melangsungkan subsidi bagi warga pendidikan. Terkait apakah ada kelanjutan atau tidak, Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kemen­dikbudristek Hasan Chabibie mengatakan bahwa belum ada perencanaan bantuan itu akan terus dilaksanakan pada periode berikutnya. “Terkait kuota, kami di pus­datin yang melaksanakan secara teknis di 2020-2021 kemarin kita belum ada pe­rencanaan meneruskan ku­ota di 2022,” ungkap dia dalam acara daring dikutip, Minggu (28/11). Hal ini lantaran pada 2022, pembelajaran disiapkan atau didorong untuk kembali tatap muka. “Karena memang nan­ti akan didorong proses belajar mengajar ini secara tatap muka,” jelasnya. (jp/feb/py)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X