Disamping itu, dibutuhkan kepastian kesiapan tempat relokasi yang didukung sarana prasarana, yang diungkapkan Kajari Kota Bogor, Waito Wongateleng.
“Pengawasan, komitmen pendisiplinan dan penegakkan diperlukan agar kendala yang muncul tidak terulang lagi di lokasi pembangunan,” ungkapnya.
Di akhir Bima Arya menyampaikan semua sudah ada skenario dan masih berikhtiar untuk memaksimalkan komunikasi dan sosialisasi opsi pengelolaan pasar dengan simpul pedagang yang ada.
Menurut Bima Arya bagus jika Forkopimda Kota Bogor turun bersama-sama untuk sosialisasi lebih maksimal dan menunjukkan keseriusan.***