Minggu, 21 Desember 2025

Maksimalkan Permendag, Pemkot Bogor Bakal Sisir Toko hingga Supermarket yang Belum Bermitra dengan UMKM

- Jumat, 20 Oktober 2023 | 19:15 WIB
Kepala Dinas KUKM Dagin Kota Bogor Atep Budiman bicara soal aturan UMKM harus ada di toko, swalayan hingga pusat perbelanjaan. (Devina/Metropolitan)
Kepala Dinas KUKM Dagin Kota Bogor Atep Budiman bicara soal aturan UMKM harus ada di toko, swalayan hingga pusat perbelanjaan. (Devina/Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (KUMKDagin) Kota Bogor Atep Budiman mengaku masih banyak pelaku usaha toko, supermarket hingga swalayan yang belum melibatkan dan bermitra dengan pelaku UMKM.

Padahal, sesuai Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 23 tahun 2021 tentang Tentang Pedoman Pengembangan, Penataan, dan Pembinaan Pusat Perbelanjaan dan Toko Swalayan, para pelaku usaha seperti swalayan hingga pusat perbelanjaan harus menyediakan tempat bermitra untuk UMKM setidaknya 30 persen.

Atep Budiman pun mengatakan hal itu menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas KUKM Dagin, untuk menindak lanjut Permendag tersebut.

Baca Juga: Profil dan Perjalanan Karier Bagas Maulana, Pebulutangkis Muda Indonesia di Denmark Open 2023

"Pelaku usaha harus mempunya space sebanyak 30 persen untuk keterlibatan UMKM di sarana umum seperti pusat perbelanjaan atau swalayan. Itu yang hingga saat ini masih menjadi PR kami," kata dia saat ditemui Metropolitan.id, Jumat 20 Oktober 2023.

Sejauh ini, kata Atep Budiman, masih ada toko maupun pusat perbelanjaan yang belum mengikuti Permendag tentang UMKM itu. Meskipun, sambung dia, sudah ada banyak swalayan hingga pusat perbelanjaan yang menyediakan tempat dan bermitra dengan UMKM.

"Ya, jadi kalau dilihat ruang usaha atau pelaku usaha di Kota Bogor ya, seperti di swalayan, supermarket, sebetulnya masih banyak pelaku-pelaku usaha yang belum melakukan kewajibannya, yang belum bermitra dengan UMKM," kata dia.

Baca Juga: Profil dan Pebulutangkis Cantik Amalia Cahaya Pratiwi, Kini Sukses Tembus Denmark Open 2023

"Tetapi banyak juga, toko swalayan seperti yang di botani kan juga ada, transmart kan juga ada," tambah Atep Budiman.

Secara umum, ia membeberkan persoalan lainnya juga dirasakan oleh para pedagang saat berada di zaman peralihan antara offline dan online.

Menurut dia, terlihat dari minat pembeli yang kian menurun jika dibandingkan dengan sistem jual beli online.

Baca Juga: Hidden Gem! Capolaga, Wisata Alam di Subang yang Tawarkan Pesona Alam

"Kita akan evaluasi lagi baik dari sisi kuantitasnya maupun dari sisi kualitasnya, kontribusi bagi mereka selaku pengusahanya dan kontribusi ke Kota Bogor makanya nanti kita akan evaluasi lagi," ucap mantan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bogor itu.

Atep Budiman berharap, kedepannya pelaku UMKM di Kota Bogor makin banyak yang ikut bermitra dengan dinas, karena ada beragam program keuntungan bagi UMKM yang telah bergabung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X