"Paling tidak kelemahan kami terjawab. Sementara potensi daerah kami biasa saja, tidak punya SDA. Jadi kalau tidak berinovasi akan kerepotan," papar Hanafi.
"Jadi intinya kami harus kencangkan ikat pinggang, koordinasi aktif, leading sektor dari Bapenda sebagai koordinator. Sehingga apa yang kami targetkan program akan berjalan," imbuh dia.
Sementara itu, Kabid Penetapan dan Pengolahan Data pada Bapenda Kota Bogor, Christina Ari Setiyaningsih memaparkan, target PAD pada tahun 2024 yakni Rp1,4 triliun. Jumlah itu disebutnya harus terealisasi.
"Jadi setiap hari di monitor oleh Bependa dengan ditarget per triwulan. Mudah-mudahan tercapai, tidak lain budaya bekerjanya harus berubah. Semoga SKPD incomer bisa lebih maksimal lagi. Kami siap bersama-sama menggenjot PAD," pungkas dia.***