Senin, 22 Desember 2025

Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto Lepas Panji Kirab Merah Putih 1001 Meter

- Minggu, 24 Desember 2023 | 13:31 WIB
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto melepas 1001 meter panji merah putih dalam acara kirab merah putih di Singosari Malang.
Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto melepas 1001 meter panji merah putih dalam acara kirab merah putih di Singosari Malang.

METROPOLITAN.ID - Kirab Merah Putih Harmoni Nusantara Bangkit berlangsung meriah. Pelaksanaan tersebut dilepas lansgung oleh Wakil Bupati Malang, Didik Gatot Subroto di Musium Singhasari Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Acara ini melibatkan berbagai elemen masyarakat mulai dari pelajar SMP, Muspika Kecamatan Singosari, TNI, Polri, Tokoh Agama, serta penggiat budaya mengambil rute sepanjang jalan Musium Singhasari menuju Lapangan Tumapel.

Iring-iringan Kirab Merah Putih diawali dengan Pasukan Paskibra, Drum corp ‘Suara Dirgantara’, kirab pusaka nusantara oleh budayawan, dan petugas yang membawa bendera dari TNI-Polri, elemen masyarakat hingga pramuka.

Baca Juga: Klarifikasi Bahlil Lahadalia Usai Jaketnya Ditarik Prabowo Subianto Saat Debat Cawapres

“Atas nama pribadi juga Pemerintah Kabupaten Malang, saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi pada ‘Kirab Merah Putih sepanjang 1001 meter’ yang saat ini dilaksanakan di Kecamatan Singosari,” kata Didik Gatot Subroto.

Selain itu, lanjut Didik, pada pagi ini semua mampu mewujudkan semangat rasa persatuan dan kesatuan untuk merayakan kekayaan budaya dan keberagaman yang menjadi ciri khas dari Nusantara, khususnya di Kabupaten Malang.

Di samping itu, Kirab Merah Putih tidak hanya sebuah perayaan saja. Namun, juga sebagai simbol keberagaman yang memperkuat kita sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Baca Juga: Kemendagri 'Semprot' Pemerintah Kota Bekasi, Disebut Belum Becus Tangani Sampah dan FIskal BUMD

“Jika diibaratkan, Bangsa Indonesia sebagai sebuah lukisan yang indah yang terdiri dari berbagai warna, adat istiadat, bahasa, dan kepercayaan. Tanpa semua warna di dalamnya, kesatuan tersebut tidaklah lengkap,” terangnya.

Ia menilai, keberagaman yang dimiliki menjadi kekuatan yang mengukir keharmonisan dan kanvas kebangsaan itu sendiri. Melalui kirab ini kita telah membingkai keberagaman jiwa Pancasila.

“Hari ini saya menggunakan Batik Garudeya, batik dengan motif sosok Garudeya yang merupakan batik khas asal Malang dan telah menjadi kebanggaan Nusantara,” tuturnya.

Didik menyebutkan konon lambang Garuda Pancasila diambil dari salah satu candi di Indonesia, yakni Candi Kidal di Malang yang secara arsitektur.

Baca Juga: Guncang Panggung GMR Underground Fest Tangerang, Sorban Hitam Bawakan Versi Baru Hits 'Harmoni Kematian'

“Kental dengan budaya Jawatimuran yang memuat cerita Garudeya yakni cerita mitologi Hinduistik yang berisi pesan moral pembebasan dari perbudakan,” ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X