METROPOLITAN.ID - Satryo Soemantri Brodjonegoro menjadi pusat perhatian publik setelah ratusan pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) melakukan unjuk rasa.
Demonstrasi ini dilaksanakan di depan kantor Kemendikti Saintek, Senayan, Jakarta, pada Senin, 20 Januari 2025, sebagai respons atas dugaan pemecatan pegawai secara sepihak oleh Menteri Satryo.
Satryo Soemantri dilantik sebagai Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi oleh Presiden Prabowo Subianto pada 20 Oktober 2024, sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih.
Baca Juga: Viral Pertandingan Sepak Bola di Sukaraja Bogor Ricuh, Terjadi Baku Hantam
Meski baru menjabat selama 100 hari, Satryo telah menjadi sorotan akibat dugaan tindakan arogansi dan ketidakadilan terhadap para pegawai kementeriannya.
Aksi demonstrasi yang melibatkan sekitar 235 pegawai ini bertujuan menyampaikan protes kepada publik, terutama kepada Presiden Prabowo, terkait kebijakan dan sikap Satryo.
Dalam aksi tersebut, para pegawai mengenakan pakaian hitam sebagai simbol duka dan perlawanan, sambil membawa spanduk bertuliskan pesan-pesan tajam.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Handphone 5G Termurah di Awal Tahun 2025 untuk Konektivitas Cepat
“Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri,” tulis salah satu spanduk yang terpanjang.
Dibalik kontroversi tersebut, seperti apa profil Satryo Soemantri Brodjonegoro yang diduga melakukan pemecatan sepihak kepada pegawai Kemendikti Saintek? Simak informasi selengkapnya.
Profil Satryo Soemantri Brodjonegoro
Satryo Soemantri Brodjonegoro lahir di Delft, Belanda, pada 5 Januari 1956. Ia merupakan putra dari Prof. Soemantri Brodjonegoro, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada 1973 sekaligus Rektor Universitas Indonesia.
Baca Juga: Kritik Menu MBG, Deddy Corbuzier Kena Sentil Livy Renata Soal Pertanyaan Sensitif ke Catheez