METROPOLITAN.ID - Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan menyampaikan bahwa, pengamanan arus mudik dan arus balik sudah dipersiapkan sejak jauh hari.
”Dari hasil survei nasional, mayoritas pemudik akan menggunakan mobil pribadi 23 persen (33,69 juta), bus 16,9 persen (24,76 juta), kereta api 16,1 persen (23,58 juta), pesawat 13,5 persen (19,77 juta), sepeda motor 8,7 persen (12,74 juta),” kata Budi Gunawan seperti dikutip dari JawaPos.
Selain itu, Korlantas Polri bersama Kementrian Perhubungan (Kemenhub), serta kementerian dan lembaga lainnya juga telah mematangkan rencana operasi.
Hal tersebut untuk memastikan keamanan dan kelancaran perjalanan masyarakat yang ingin merayakan Lebaran di kampung halaman.
Baca Juga: Berkah Ramadan, Pengusaha Kosmetik Binaan BRI Ini Omzetnya Meningkat Pesat
Dengan jumlah pemudik yang begitu besar, koordinasi antarinstansi menjadi faktor kunci dalam memastikan perjalanan aman dan lancar.
Pemerintah juga akan melakukan pemantauan ketat terhadap jalur-jalur utama yang diprediksi mengalami lonjakan arus lalu lintas.
Baca Juga: Polisi Musnahkan Puluhan Ribu Botol Miras dan 7 Kg Sabu Hasil Pengungkapan Tahun 2025
Sebagai upaya menjaga kelancaran arus mudik, pemerintah telah meningkatkan pengamanan di titik-titik rawan kemacetan dan titik-titik rawan kecelakaan.
Budi Gunawan menegaskan, Polri telah menyiapkan 1.738 pos pengamanan, 788 pos pelayanan, dan 309 pos terpadu yang akan disiagakan di sepanjang jalur mudik.
Keberadaan pos-pos ini diharapkan dapat membantu pemudik dalam berbagai situasi, mulai dari informasi rute perjalanan hingga penanganan keadaan darurat.
Baca Juga: Baru Satu Jam Berlaku Penghapusan Tunggakan Pajak, Pemprov Jawa Barat Raup Rp4,4 Miliar
Tidak hanya fokus pada aspek lalu lintas, pemerintah juga telah mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana alam seperti banjir, longsor, dan cuaca ekstrem yang dapat mengganggu kelancaran arus mudik.
Oleh karena itu, langkah mitigasi telah disiapkan, termasuk opsi pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca di wilayah Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten, serta daerah lainnya yang berpotensi terdampak.