Senin, 22 Desember 2025

Siloam Hospitals Bogor Kenalkan Tekniks DSA untuk Diagnosis dan Terapi Stroke

- Jumat, 28 Maret 2025 | 21:17 WIB
Dokter spesialis neurologi intervensi, Ricky C. Kohar saat diskusi soal penyakit stroke di Siloam Hospitals Bogor. (Arifin - Metropolitan)
Dokter spesialis neurologi intervensi, Ricky C. Kohar saat diskusi soal penyakit stroke di Siloam Hospitals Bogor. (Arifin - Metropolitan)

 


METROPOLITAN.ID
Siloam Hospitals Bogor menjadi salah satu rumah sakit yang telah tersertifikasi Stroke Ready Hospital.

Siloam Hospitals Bogor dilengkapi dengan tim medis yang siaga 24 jam dan kompeten di bidangnya serta fasilitas lengkap yang siap menangani dan memberikan penanganan stroke yang komprehensif, mulai dari awal pengobatan hingga pada kelangsungan program rehabilitasi medis yang juga berperan penting.

Dengan demikian, penderita stroke tidak hanya dapat sembuh, namun juga pulih seutuhnya dengan memastikan pasien dapat Kembali ke rutinitas dan aktifitas sehari-harinya seperti normal. 

Dokter spesialis neurologi intervensi, Ricky C. Kohar, Sp.N, FINA mengatakan, serangan stroke dapat terjadi secara mendadak.

Sehingga penanganan stroke yang cepat dan tepat menjadi kunci dalam pengobatan dan pemulihan stroke.

Stroke harus segera ditangani dalam 4,5 jam pertama (golden period) untuk memaksimalkan peluang kesembuhan.

Semakin cepat penanganan dilakukan, semakin berkurang risiko kerusakan otak yang lebih luas.

Meski demikian, masih ada yang belum mengetahui bahwa seiring berkembangnya teknologi Kesehatan, kini terdapat Teknik DSA untuk diagnose dan terapi stroke.

DSA atau Digital Subtraction Angiography adalah prosedur pemeriksaan diagnostic semi invasif yang dilakukan untuk memberikan gambaran penyumbatan, pendarahan, atau kelainan pembuluh darah otak.

Teknik DSA dapat diterapkan sebagai tindakan kuratif pada pasien stroke sumbatan pada rentang waktu serangan yang baru terjadi dan stroke pendarahan akibat pecahnya pembulu darah abnormal yang rapuh.

Metode DSA dilakukan dengan cara membuat sayatan kecil pangkal paja atau pembuluh darah tangan.

Kemudian alat kateter dimasukan menuju ke target tempat yang dicuragai terdapat kelainan.

"Pemeriksaan dengan DSA ini biasanya membutuhkan waktu 30 menit hingga 1 jam dimana pasien dalam kondisi sadar, hanya mendapatkan bius local di bawah pantuan dokter," ujar Ricky saat diskusi media di Siloam Hospitals Bogor, Rabu, 26 Maret 2025.

Namun menurutnya, meski dinilai minim risiko, tindakan DSA ini tidak disarankan bagi pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal dan hipersensitif terhadap media kontras yang mengandum iodium.

Teknik DSA ini dapat membantu mengevaluasi stroke dan mencegah serangan kedua pada para penderita stroke, selain pentingnya untuk rutin kontrol ke dokter, menjaga pola hidup, Kelola stress. Dan factor lain yang menjadi pemicu stroke.

"Tidak perlu khawatir jika ada keluarga atau orang sekitar kita yang terkena serangan stroke, kuncinya adalah hubungi Rumah Sakit yang memang telah siap dalam penanganan stroke sehingga penanganan dalam golden period dapat dimaksimalkan. Untuk kasus emergency hubungi ambulans Siloam Hospitals di 1-500-911," pungkas Ricky.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X