Minggu, 21 Desember 2025

Kenalan dengan Kartini Penggerak Lingkungan dari Sampah Bukit Berlian, Sukses Budidaya Maggot hingga Jadi Tempat Edukasi

- Selasa, 22 April 2025 | 14:26 WIB
Dengan dukungan PNM, Ema Suranta sukses membudidayakan maggot untuk mengolah sampah organik dan menghasilkan berbagai produk. (Ist)
Dengan dukungan PNM, Ema Suranta sukses membudidayakan maggot untuk mengolah sampah organik dan menghasilkan berbagai produk. (Ist)

 

METROPOLITAN.ID – Permasalahan lingkungan dan minimnya kepedulian sampah menjadi persoalan yang masih kita hadapi hingga saat ini.

Namun di tengah berbagai persoalan tersebut, ada Sosok Ema Suranta yang bisa dibilang sebagai salah satu sosok Kartini masa kini.

Alasannya, Ema Suranta mengubah tumpukan sampah menjadi sumber harapan bagi lingkungan, masyarakat, dan masa depan dengan semangat yang menyala dan tekad yang teguh.

Gerakan kepedulian ini berawal dari kegelisahannya melihat gunungan sampah yang menumpuk di desanya, serta kenangan tragis akan tragedi TPA Leuwigajah yang merenggut 150 jiwa.

Dari situ, Ema Suranta tergerak mendirikan Bank Sampah Bukit Berlian di Desa Kertamulya, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat bersama ibu-ibu di sekitarnya.

Rupanya, bank sampah ini bukan hanya sebagai tempat pemilahan, tetapi sebagai pusat edukasi, pemberdayaan, dan gerakan sosial lingkungan.

Dengan dukungan dari Permodalan Nasional Madani atau PNM, Ema Suranta mulai membudidayakan larva Black Soldier Fly atau yang kita kenal dengan sebutan maggot untuk mengolah sampah organik.

Dari modal awal yang didapatkan saat bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar, ia kini berhasil mengolah hingga 2 ton sampah per minggu dan menghasilkan maggot segar serta kasgot (pupuk organik).

Produk-produk ini tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tetapi juga sumber penghasilan baru bagi masyarakat.

Ema Suranta kini menjadi simbol bahwa perempuan, dengan semangat Kartini, mampu menjawab tantangan sesuai zamannya dengan aksi nyata dan solusi berkelanjutan.

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi menyampaikan penghargaan atas semangat juang para nasabah perempuan yang telah menjadi motor perubahan di komunitasnya.

"Kartini hari ini bukan hanya bicara tentang emansipasi, tapi juga tentang keberanian mengambil tanggung jawab atas lingkungan dan sesama. Ibu Ema dan ribuan nasabah PNM lainnya membuktikan bahwa pemberdayaan ultra mikro bukan sekadar soal ekonomi, tapi juga tentang membangun masa depan bersama," ujar Arief, Senin, 21 April 2025.

Melalui program PNM Mekaar, PNM telah mendampingi jutaan perempuan Indonesia agar mandiri secara finansial, percaya diri secara sosial, dan kuat dalam menghadapi tantangan hidup.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X