Minggu, 21 Desember 2025

Heboh Rekam Retina Mata Berhadiah Uang di Bekasi, Wali Kota Tri Adhianto Angkat Bicara

- Rabu, 7 Mei 2025 | 13:39 WIB
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto. (Dokpin)
Wali Kota Bekasi Tri Adhianto. (Dokpin)


METROPOLITAN.ID
- Belakangan heboh pemindaian iris mata menggunakan alat khusus berbentuk bola (Orb) Worldcoin dan World ID di Kota Bekasi dengan iming-iming uang ratusan ribu rupiah.

Wali Kota Bekasi Tri Adhianto angkat bicara soal fenomena tersebut.

Ia menyatakan dukungan penuh atas langkah Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) yang membekukan aktivitas Worldcoin dan World ID di Kota Bekasi.

Keputusan ini diambil karena adanya kekhawatiran terkait pengumpulan data biometrik warga, khususnya pemindaian retina atau iris mata.

"Saya mendukung langkah Komdigi untuk menghentikan kegiatan Worldcoin di Bekasi. Kita harus berhati-hati, karena belum ada jaminan keamanan data yang jelas. Jangan sampai masyarakat dirugikan, harus ada mitigasi yang tepat," ujar Tri Adhianto, Rabu, 7 Mei 2025.

Tri Adhianto mengungkapkan, sejumlah warga Bekasi telah mengikuti pemindaian iris mata menggunakan alat khusus berbentuk bola (Orb).

Setelah itu, merek diberi imbalan uang tunai antara Rp300 ribu hingga Rp800 ribu.

"Warga tertarik karena dijanjikan uang, padahal mereka tidak tahu data matanya akan digunakan untuk apa. Ini sangat berisiko," tegasnya.

Menurutnya, jika data biometrik ini disalahgunakan, dampaknya bisa sangat fatal.

Warga bisa saja kehilangan akses terhadap layanan penting seperti perbankan dan peretasan alat komunikasi.

Sebagai Wali Kota, Tri Adhianto merasa bertanggung jawab untuk melindungi warga dari potensi ancaman penyalahgunaan data pribadi, terutama jika belum ada kepastian hukum dari pihak penyelenggara.

"Kami akan terus pantau dan koordinasi dengan pemerintah pusat agar warga terhindar dari uji coba teknologi yang belum jelas manfaat dan keamanannya," jelas Tri Adhianto.

Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada dan tidak sembarangan menyerahkan data pribadi, apalagi data sensitif seperti biometrik, kepada pihak yang belum jelas izinnya.

Diketahui, Worldcoin juga mendapat sorotan di berbagai negara seperti Kenya, Prancis, Jerman, dan India, karena isu serupa soal keamanan data dan perlindungan privasi.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X