METROPOLITAN.ID - Tim SAR melalui Pos SAR Sukabumi memperingatkan para nelayan agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang masih berpotensi terjadi di wilayah pantai selatan.
Peringatan ini dikeluarkan menyusul kejadian perahu terbalik yang melanda dua perahu nelayan asal Indramayu di perairan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi pada Rabu, 6 Agustus 2025.
"Situasi perairan selatan sedang tidak bersahabat. Kami terus melakukan pencarian terhadap korban hilang dan mengimbau masyarakat untuk memperhatikan informasi BMKG sebelum melaut," kata Komandan Pos SAR Sukabumi, Suryo Adianto pada Kamis, 7 Agustus 2025.
Pencarian masih terus berlangsung. Warga di sekitar lokasi diminta tidak mendekati area rawan serta segera melapor ke pihak berwenang apabila menemukan petunjuk keberadaan korban.
Sebelumnya, kejadian perahu terbalik kembali terjadi di perairan selatan Sukabumi. Sebanyak dua perahu nelayan asal Indramayu terbalik setelah dihantam ombak besar di perairan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi pada Rabu, 6 Agustus 2025.
Dalam insiden tersebut, satu nelayan berhasil selamat, sementara satu lainnya masih dinyatakan hilang dan tengah dalam proses pencarian oleh tim SAR gabungan.
“Satu korban ditemukan selamat, satu lagi masih dalam proses pencarian,” ujar Suryo Adianto dari Basarnas, Kamis 7 Agustus 2025.
Peristiwa bermula saat dua perahu nelayan, masing-masing Moal Boros 03 dan Moal Boros 09, bertolak dari Pantai Palabuhanratu pada Jumat, 1 Agustus 2025 pagi.
Keduanya hendak melaut di kawasan selatan Sukabumi. Namun saat perjalanan kembali menuju pesisir Tegalbuleud pada Selasa malam sekitar pukul 22:00 WIB, perahu-perahu tersebut dihantam gelombang tinggi dan terbalik.
Korban selamat diketahui bernama Hasidin (45), warga Desa Dadap, Kecamatan Indramayu, yang berada di atas perahu Moal Boros 03. Sementara rekannya, Hamdan (45), yang berada di perahu Moal Boros 09, belum berhasil ditemukan hingga kini.
Dua warga setempat, Ihin (50) dan Suminem (36), yang tinggal di Kampung Sinarbakti, Desa Buniasih, menjadi saksi pertama peristiwa ini. Mereka melihat langsung dari kejauhan saat ombak menggulung kedua perahu.
Setelah menerima laporan dari nelayan, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Forkopimcam Tegalbuleud, dan relawan setempat langsung bergerak cepat melakukan pencarian.
“Kami telah mengevakuasi korban selamat dan melakukan asesmen bersama Forkopimcam Tegalbuleud. Proses pencarian masih terus berlanjut,” tambah Suryo.
Pihak Basarnas juga mengimbau para nelayan untuk lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem yang kerap terjadi di wilayah perairan selatan Jawa.
“Mohon para nelayan perhatikan kondisi cuaca sebelum memutuskan melaut. Utamakan keselamatan,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, tim SAR gabungan masih terus menyisir perairan Tegalbuleud, dengan harapan korban hilang bisa ditemukan dalam keadaan selamat. (UM)