METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi secara perdana menggelar Ngobrol Happy atau Ngopy perdana pada Kamis, 14 Agustus 2025.
Kegiatan yang berlangsung di halaman Sekretariat Daerah (Setda) Kota Sukabumi ini bertujuan sebagai wujud janji politik Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki dan wakilnya Bobby Maulana untuk menciptakan ruang dialog langsung antara pimpinan daerah dengan masyarakat.
Ngopi diinisiasi untuk menepis stigma bahwa kepala daerah dan wakilnya sulit ditemui setelah pemilihan umum.
Dalam edisi perdana ini, hadir unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), serta perwakilan mahasiswa. Acara dipandu oleh Dr. Yana Fajar.
Forum dibuka dengan pertanyaan mendasar namun penting, yaitu capaian Pemkot Sukabumi selama enam bulan terakhir.
Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki memaparkan sejumlah keberhasilan, diantaranya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui optimalisasi pajak dan retribusi, menjadikan Sukabumi sebagai kota toleran, normalisasi pajak dan retribusi daerah lewat pembentukan tim gabungan, penandatanganan pakta integritas, sosialisasi masif, hingga penerapan sistem pembayaran non-tunai.
Perbaikan beberapa ruas jalan sebagai bagian dari penataan kota skala kecil namun berdampak besar, penguatan nilai hidup berkelanjutan, optimalisasi pengelolaan BLUD dan BUMD, termasuk RSUD Bunut yang kini mencatat keuntungan serta mendorong Gerakan Wakaf Uang untuk mewujudkan Sukabumi sebagai Kota Wakaf.
Dalam keterangannya, Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menegaskan, bahwa ruang diskusi seperti Ngopy akan terus dibuka. Pemkot juga akan mengunjungi kampus dan melibatkan seluruh SKPD untuk turun berdialog langsung dengan warga.
Wakil Wali Kota Bobby Maulana menyampaikan, Ngopi bukan ruang untuk menggurui, melainkan sarana membangun kepercayaan publik.
"Pemimpin hadir untuk mendengar dan bertindak, bukan sekadar berbicara. Kita harus siap dikritik, namun Sukabumi juga perlu menjaga nama baik dan prestasi," ucap Bobby Maulana.
Menurutnya, meski masih ada kekurangan, pandangan positif justru bisa menjadi kekuatan untuk terus memperbaiki diri. (sz)