METROPOLITAN.ID - Warga Kelurahan Nanggeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi, mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi segera turun tangan memperbaiki kondisi MCK dan saluran irigasi yang bersumber dari aliran Sungai Babakan Bandung.
Fasilitas vital itu dinilai sudah lama terbengkalai dan menimbulkan kesulitan bagi masyarakat. Karena selama puluhan tahun aliran sungai Babakan Bandung tidak tersentuh pembangunan.
Tokoh masyarakat, Nandang Hendi, menegaskan bahwa MCK menjadi kebutuhan mendesak warga yang tidak tergantikan.
“Setiap hari saya lewat sini dan melihat kondisi MCK sangat dibutuhkan. Saya harap aparatur pemerintah datang langsung ke lokasi,” ujarnya, Senin, 18 Agustus 2025.
Ia juga menyayangkan rencana pemerintah meniadakan program P2RW dan menggantinya dengan padat karya. “Ini pil pahit yang dirasakan warga di momen kemerdekaan ini,” tegasnya.
Keluhan senada datang dari mantan Ketua RT 02/03, Edi Supardi. Menurutnya, selama hampir 20 tahun menjabat, saluran irigasi tidak pernah mendapat perbaikan berarti.
“Sumber air hanya mengandalkan yang ada di lokasi, lalu dialirkan warga lewat paralon ke kolam ikan dan kebutuhan lainnya,” ungkapnya.
Edi menambahkan, MCK di wilayahnya sudah sepuluh tahun tidak tersentuh perbaikan. Ia mengkritisi pola pembangunan yang hanya dilakukan secara periodik tanpa perencanaan matang.
“Bangunan dibuat lima tahunan sekali, tapi tanpa biaya pemeliharaan. Warga butuh solusi nyata, bukan proyek jangka pendek,” ucapnya.
Ketua RT 02/03, Niko Sahlan Atmaja, juga menekankan pentingnya bantuan pemerintah yang berkelanjutan.
“Jangan lagi bantuan bersifat sementara. Harus ada pembangunan yang tahan lama dan memberi manfaat jangka panjang bagi warga,” tuturnya.
Ia menyoroti kondisi saluran air yang semakin buruk. “Saluran kecil, sementara debit air besar. Akibatnya air meluap dan masuk ke pemukiman,” jelas Niko.
Masyarakat berharap pemerintah segera melakukan revitalisasi Sungai Babakan Bandung, agar keberlangsungan fasilitas dasar seperti MCK dan irigasi kembali dapat menunjang kebutuhan warga sehari-hari. (um)