Senin, 22 Desember 2025

Usai Puluhan Ketua RW Geruduk Kantor DPRD, Pemkot Sukabumi Klaim P2RW Tetap Berlanjut di Tahun Ini

- Rabu, 20 Agustus 2025 | 16:52 WIB
Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki saat melakukan pertemuan dengan Ketua RW se-Kota Sukabumi.  (Sofyan Zulfikar Metropolitan)
Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki saat melakukan pertemuan dengan Ketua RW se-Kota Sukabumi. (Sofyan Zulfikar Metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota (Sukabumi) memastikan Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW) tetap berlanjut di tahun ini.

Hal ini ditegaskan langsung Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki saat bertemu seluruh Ketua RW se-Kota Sukabumi di Gedung Juang pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Ayep Zaki menyampaikan bahwa setiap RW akan menerima dana hibah sebesar Rp25 juta. Dana tersebut dapat digunakan untuk mendukung berbagai kebutuhan pembangunan di tingkat lingkungan.

“Ya, tadi sudah disepakati bersama. Seluruh Ketua RW siap menandatangani surat pernyataan sehingga dana P2RW digunakan secara transparan dan akuntabel,” kata Ayep Zaki.

Sebelumnya, sejumlah perwakilan Rukun Warga (RW) se-Kota Sukabumi menggerudug Gedung DPRD Kota Sukabumi pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Kedatangan mereka untuk mengajukan permohonan audiensi terkait keberlangsungan Program Pemberdayaan Rukun Warga (P2RW), yang sudah berjalan bertahun-tahun namun kini justru dihapus Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki.

Para Ketua RW menilai keputusan tersebut merugikan masyarakat karena P2RW dianggap sebagai salah satu program paling nyata dalam mendorong pembangunan berbasis kebutuhan lingkungan, dengan dibantu oleh swadaya masyarakat.

Mereka pun mendesak DPRD Kota Sukabumi untuk segera mengambil sikap secepatnya.

Mauli Cahwita Prawira, Ketua RW 10 dari Kelurahan Kebonjati, Kecamatan Cikole menegaskan bahwa kedatangan para RW ke Gedung DPRD Kota Sukabumi merupakan langkah demokratis untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat.

"Intinya, kami perwakilan RW se-Kota Sukabumi datang untuk menyerahkan surat permohonan audiensi. Harapannya, Jumat nanti ketika seluruh anggota DPRD sudah kembali dari kegiatan luar kota, mereka bisa menerima kami. Tujuannya jelas: memperjuangkan P2RW yang rencananya akan dihapus oleh wali kota," ujar Mauli.

Menurutnya, mekanisme P2RW berbasis partisipasi warga dari tingkat RT hingga RW, sehingga setiap kegiatan pembangunan kecil benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Kalau wali kota bilang program P2RW tidak bermanfaat, kami bertanya: tidak bermanfaatnya di mana? Faktanya, pembangunan kecil di lingkungan kami sangat terbantu dengan program ini," tegasnya.

Mauli menambahkan, waktu audiensi ini sangat penting mengingat DPRD Kota Sukabumi akan segera menggelar rapat paripurna terkait perubahan APBD. Para RW berharap aspirasi mereka bisa didengar sebelum palu diketok.

"Kami berharap anggota DPRD Kota Sukabumi terketuk hatinya untuk mempertahankan program P2RW dan tidak menggantinya dengan program padat karya," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X