Senin, 22 Desember 2025

Wawalkot Sukabumi Buka Gerakan Pangan Murah Serentak di Citamiang, Sebut Langkah Nyata Memperkuat Ekosistem Pangan

- Minggu, 31 Agustus 2025 | 14:50 WIB
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana foto bersama warga yang membeli beras di acara Gerakan Pangan Murah.  (Dok Pemkot Sukabumi)
Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana foto bersama warga yang membeli beras di acara Gerakan Pangan Murah. (Dok Pemkot Sukabumi)

METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota Sukabumi melaksanakan Gerakan Pangan Murah (GPM) serentak di seluruh kecamatan pada Sabtu, 30 Agustus 2025 kemarin.

Kegiatan ini diawali dengan zoom meeting bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pertanian, yang kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan bazar pangan murah di titik-titik lokasi setiap kecamatan.

Di Kota Sukabumi, GPM dipusatkan di Kecamatan Citamiang dan dihadiri langsung Wakil Wali Kota (Wawalkot) Sukabumi, Bobby Maulana bersama Camat Citamiang dan para lurah.

Dalam kegiatan ini, Bulog menyalurkan tujuh ton beras di setiap kecamatan dengan harga Rp60.000 per pack, lebih murah dari Harga Eceran Tertinggi (HET), untuk membantu meringankan beban masyarakat sekaligus menekan inflasi.

Dalam sambutannya, Bobby Maulana menegaskan bahwa GPM merupakan gerakan pangan dan sembako murah yang digelar serentak di seluruh Indonesia.

Ia menjelaskan, pemilihan momentum akhir Agustus bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia agar semangat kebersamaan semakin terasa.

“Gerakan pangan murah ini adalah langkah nyata pemerintah untuk memperkuat ekosistem pangan yang matang dan berkelanjutan,” ujarnya.

Bobby juga menyampaikan arahan Presiden yang menetapkan 17 Instruksi Presiden (Inpres) terkait pangan nasional, menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memperkuat sektor pangan.

Bobby menambahkan bahwa sepanjang 2025 Indonesia belum melakukan impor beras, dengan cadangan stok nasional mencapai empat juta ton. Menurutnya, ini menjadi pencapaian penting dalam upaya kemandirian pangan.

“Kalau dicek, tahun 2024 stoknya sekitar tiga juta ton, dan tahun ini sekitar empat juta ton. Artinya, tahun ini belum ada impor dan itu sangat baik.Semua pihak berupaya menekan inflasi, termasuk Kota Sukabumi yang beberapa waktu lalu cukup tinggi,” ujarnya.

Bobby menegaskan, kualitas beras medium yang disediakan Bulog dalam bazar murah ini sangat membantu masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pangan.

Ia berharap program GPM dapat berjalan optimal dan mendorong kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat.


“Cita-citanya pada 2026 Indonesia bisa menjadi eksportir pangan. Semoga ini terwujud dan kita semua bisa mendukung program pemerintah pusat demi kesejahteraan masyarakat,” lanjutnya.

GPM di Kota Sukabumi pun disambut antusias oleh warga yang memanfaatkan kesempatan membeli beras dengan harga terjangkau.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X