Minggu, 21 Desember 2025

BPBD Purwakarta Latih Masyarakat Siaga Hadapi Bencana

- Rabu, 24 September 2025 | 10:54 WIB
Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana yang digelar di Kantor BPBD Kabupaten Purwakarta, Jalan Purnawarman Selatan, Kelurahan Sindangkasih, Selasa 23 September 2025. (Foto: dok BPBD)
Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana yang digelar di Kantor BPBD Kabupaten Purwakarta, Jalan Purnawarman Selatan, Kelurahan Sindangkasih, Selasa 23 September 2025. (Foto: dok BPBD)

METROPOLITAN.ID - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat terus berupaya menguatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi ancaman yang bisa terjadi kapan saja. Salah satunya, melalui Pelatihan Pencegahan dan Mitigasi Bencana yang digelar di Kantor BPBD Purwakarta, Jalan Purnawarman Selatan, Kelurahan Sindangkasih, Kecamatan Purwakarta, Selasa 23 September 2025.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purwakarta, Heryadi Erlan, menyebut pelatihan ini sebagai langkah nyata pemerintah daerah untuk meningkatkan kapasitas atau pengetahuan masyarakat serta aparatur desa terkait kebencanaan.

Pelatihan ini juga digelar untuk menyikapi status Kabupaten Purwakarta yang masuk sebagai daerah rawan bencana.

Baca Juga: Pemkab Purwakarta Bidik Predikat WBK dan WBBM dari KemenPAN-RB

"Purwakarta termasuk daerah dengan tingkat kerawanan menengah hingga tinggi. Masyarakat harus dilatih agar tidak panik, tahu langkah pencegahan, dan bisa menolong diri sendiri serta orang lain saat bencana terjadi," kata Erlan.

Erlan menuturkan, dalam tiga tahun terakhir pihaknya mencatat Purwakarta dilanda ratusan kejadian bencana. Tahun 2023 terdapat 485 kejadian dan lebih dari 24 ribu jiwa terdampak. Sedangkan pada 2024 terjadi 426 kejadian yang berdampak pada 25.904 jiwa.

Hingga September 2025, sudah tercatat 232 kejadian, terdiri atas kejadian banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, serta bencana lainnya.

Baca Juga: Kejari Belum Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Gratifikasi Mobil Mewah yang Seret Nama Mantan Bupati Purwakarta

Menurut Erlan, kondisi geografis Kabupaten Purwakarta yang beragam membuat wilayah ini rentan terhadap bencana alam. Oleh karena itu, pelatihan mitigasi bencana diarahkan untuk membekali masyarakat dan perangkat desa agar mampu mengenali risiko, melakukan langkah pencegahan, serta menyiapkan strategi pengurangan dampak.

Dia menegaskan Desa Tangguh Bencana (Destana) juga harus semakin terlatih dan mandiri menghadapi setiap ancaman bencana.

Pelatihan yang dilakukan dengan konsep pentahelix, yaitu kerjasama antara pemerintah, masyarakat, akademisi, sektor swasta, dan media juga diharapkan dapat memaksimalkan upaya perlindungan masyarakat dari ancaman bencana.

"Perlindungan masyarakat dari bahaya bencana tidak bisa ditangani hanya oleh pemerintah. Keterlibatan berbagai unsur sangat penting agar masyarakat lebih tangguh dan siap menghadapi bencana apa pun," kata Erlan.

Selain materi berupa teori, pelatihan juga menghadirkan simulasi langsung. Peserta dilatih melakukan evakuasi, penggunaan peralatan penyelamatan, hingga strategi mitigasi berbasis komunitas. 

Metode ini dipandang penting agar pengetahuan tidak berhenti pada konsep, melainkan bisa dipraktikkan saat kondisi darurat benar-benar terjadi.

BPBD menargetkan pelatihan serupa akan diperluas ke desa-desa rawan bencana lainnya. Harapannya, masyarakat Purwakarta dapat lebih sigap dan mampu menekan risiko korban maupun kerugian saat bencana melanda.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X