Senin, 22 Desember 2025

Ribuan Jamaah Meriahkan Milad ke-33 Ponpes Ibnu Aqil sekaligus Peringatan HSN 2025

- Selasa, 21 Oktober 2025 | 20:22 WIB
Suasana kegiatan Milad ke-33 Ponpes Ibnu Aqil sekaligus peringatan Hari Santri Nasional 2025. (Ist)
Suasana kegiatan Milad ke-33 Ponpes Ibnu Aqil sekaligus peringatan Hari Santri Nasional 2025. (Ist)

METROPOLITAN.ID - Suasana penuh kebersamaan dan kekhidmatan mewarnai peringatan Milad Akbar ke-33 Pondok Pesantren atau Ponpes Ibnu Aqil yang dirangkaikan dengan penyambutan Hari Santri Nasional (HSN) 2025.

Acara yang digelar di lingkungan Ponpes Ibnu Aqil tersebut dihadiri lebih dari 2.000 jamaah dan santri, berlangsung dengan khidmat serta diiringi rasa syukur yang mendalam.

Pimpinan Ponpes Ibnu Aqil sekaligus Ketua Yayasan KBIHU Ibnu Aqil, KH Agus Salim atau yang akrab disapa Abi Guslim, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada seluruh jemaah dan santri yang berkenan hadir dalam momentum istimewa tersebut.

“Alhamdulillah wa syukurillah. Kami haturkan terima kasih atas kehadiran santri dan jamaah dalam merayakan milad ke-33 Ponpes Ibnu Aqil sekaligus menyambut Hari Santri Nasional,” ujar Abi Guslim.

Abi Guslim mengungkapkan rasa haru dan bangganya melihat antusiasme ribuan jemaah yang memenuhi lokasi acara.

“Masyaallah tabarakallah, tembus lebih dari 2.000 orang berkumpul pada hari ini. Semoga menjadi wasilah terijabahnya semua doa yang dipanjatkan, serta Allah berikan keberkahan dan kebaikan kepada para santri dan jemaah yang kami sayangi dan kasihi,” tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Abi Guslim juga menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat yang telah diberikan, serta rasa terima kasih kepada pemerintah yang terus memberikan perhatian dan penghargaan kepada pesantren serta para santri.

“Hari Santri Nasional hanya ada di NKRI. Ini bukti nyata bahwa pemerintah menghargai kontribusi besar pesantren dan santri bagi bangsa, sejak sebelum kemerdekaan hingga hari ini,” ucapnya.

Abi Guslim turut menyinggung masih adanya sebagian pihak yang memandang rendah keberadaan pesantren dan santri. Namun, ia menegaskan bahwa para santri telah terbiasa hidup dengan penuh kesederhanaan, kemandirian, dan keikhlasan dalam mengabdi untuk umat.

“Kalaupun masih ada orang yang menghina dan merendahkan pesantren dan santri, Allohummaghfir lahum fainnahum la ya’lamun (Ya Allah, ampunilah mereka karena sesungguhnya mereka tidak mengetahui). Menjadi santri berarti siap hidup di mana saja dan menjadi apa saja, ibarat tepung terigu yang bisa diolah menjadi apa pun, yang penting harus menjadi sosok Khoirunnas anfa’uhum linnas — sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya,” pesan Abi Guslim.

Peringatan milad ini menjadi momentum penting untuk mempererat ukhuwah antara santri, alumni, dan jemaah KBIHU Ibnu Aqil. Suasana hangat, penuh rasa syukur, dan semangat kebersamaan menjadi penanda kuatnya tali persaudaraan di lingkungan Ponpes Ibnu Aqil. (eka)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X