METROPOLITAN.ID - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Situbondo, terus berinovasi dalam membina dan memberdayakan warga binaan pemasyarakatan.
Salah satu bentuk nyata komitmen tersebut, diwujudkan melalui program pelatihan kemandirian dengan memanfaatkan kayu bekas menjadi produk bernilai jual tinggi.
Dalam kegiatan ini, para warga binaan diajarkan membuat berbagai jenis kerajinan tangan seperti miniatur kapal, mobil, kereta api, hingga hiasan meja yang unik dan menarik.
Karya mereka kini mulai diminati masyarakat, karena memiliki nilai estetika sekaligus fungsi yang tinggi.
Kepala Rutan Kelas IIB Situbondo, Suwono menjelaskan, bahwa pelatihan tersebut bertujuan membekali warga binaan dengan keterampilan yang dapat menjadi bekal hidup setelah bebas dari masa hukuman.
"Kami ingin para warga binaan memiliki keahlian yang bisa dimanfaatkan saat mereka kembali ke masyarakat. Dengan keterampilan ini, mereka bisa mandiri dan membangun usaha sendiri," ujar Suwono, dikutip METROPOLITAN.ID dari laman resmi Pemkab Situbondo pada Sabtu, 1 November 2025.
Baca Juga: Pansus DPRD Kota Bandung Kebut Raperda Penanganan Kesejahteraan Sosial
Selama pelatihan, warga binaan mendapatkan pendampingan langsung dari petugas pemasyarakatan.
Mereka dibimbing mulai dari teknik dasar pertukangan, pengamplasan, pengecatan, hingga proses finishing agar menghasilkan produk berkualitas.
Pendekatan pembinaan ini tidak hanya menekankan aspek teknis, tetapi juga mengasah ketelitian, kreativitas, serta rasa tanggung jawab.
Baca Juga: DPRD Kota Bekasi Fokus Garap KUA PPAS Tahun 2026, Bahas Kebijakan Belanja Daerah
Setiap karya diharapkan memiliki nilai seni sekaligus memberikan manfaat ekonomi.
Menurut Suwono, program tersebut merupakan bagian dari penerapan prinsip pemasyarakatan yang lebih humanis.