Senin, 22 Desember 2025

Sukabumi Perkuat Daya Tarik Wisata, Cikundul jadi Proyek Awal Revitalisasi

- Sabtu, 8 November 2025 | 19:38 WIB
Tampak depan kawasan wisata air panas Cikundul.
Tampak depan kawasan wisata air panas Cikundul.


METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi terus memacu pengembangan sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi daerah. Salah satu langkah konkritnya melalui rencana revitalisasi kawasan wisata air panas Cikundul, yang digadang menjadi model kampung wisata unggulan.

Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki menyampaikan, meski wilayahnya tidak memiliki destinasi alam berskala besar, potensi wisata di kota kecil ini cukup beragam dan layak dikembangkan.

‎“Pariwisata harus menjadi pintu masuk kebangkitan ekonomi daerah. Apalagi tahun ini kita menghadapi efisiensi anggaran sekitar 21 persen, jadi setiap program harus berdampak langsung pada masyarakat,” ujar Ayep Zaki di Jakarta, usai beraudiensi dengan jajaran Kemenparekraf RI, kemarin.

‎Dalam pertemuan yang juga dihadiri Wakil Wali Kota Bobby Maulana dan Kepala Disporapar Rahmat Sukandar, Pemkot Sukabumi memaparkan arah pengembangan wisata berbasis masyarakat dan ekonomi kreatif yang selaras dengan program nasional.

‎Data pemerintah mencatat, sepanjang 2025 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sukabumi mencapai sekitar 750 ribu orang. Dengan penguatan program dan promosi, angka tersebut ditargetkan melonjak hingga tiga juta pengunjung pada tahun mendatang.

‎“Setiap momentum besar seperti pelepasan siswa Setukpa selalu berdampak signifikan pada okupansi hotel dan aktivitas ekonomi warga. Ini bukti bahwa Sukabumi punya potensi event tourism yang besar,” terang Ayep.

‎Ia juga menyoroti pentingnya memperkuat identitas kampung wisata agar mampu bersaing secara nasional.

‎“Kami punya potensi khas seperti Kampung Kaligrafi Lemka, Wayang Sukuraga, dan Kampung Naga Odeon. Ketiganya akan kami dorong agar masuk dalam program prioritas Kemenparekraf tahun 2026,” imbuhnya.

‎Selain revitalisasi destinasi, Pemkot juga menyiapkan payung hukum berupa Surat Keputusan (SK) kampung wisata sebagai dasar legal untuk kolaborasi lintas sektor. “Kita ingin pembangunan pariwisata tidak parsial, tapi terintegrasi dari regulasi hingga promosi,” jelasnya.

‎Sementara itu, Wakil Wali Kota Bobby Maulana menambahkan, tren kunjungan wisata di Sukabumi menunjukkan kenaikan signifikan.

“Selama semester pertama 2025, peningkatan kunjungan mencapai 70,66 persen dibanding tahun sebelumnya, atau sekitar 1,141 juta perjalanan,” ujarnya.

‎Menurut Bobby, efek domino pariwisata terasa nyata bagi pelaku usaha lokal. “Kami ingin wisatawan tidak sekadar datang berfoto, tapi juga berbelanja, menginap, dan menikmati suasana kota. Itu tujuan utama penguatan pariwisata kita,” tandasnya. (um)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

X