Senin, 22 Desember 2025

Pemkab Jember Gelar Sosialisasi Libatkan Pelajar, Putus Rantai Pernikahan Dini

- Kamis, 13 November 2025 | 18:32 WIB
ILUSTRASI - Pemkab Jember menggelar kegiatan sosialisasi yang bertujuan memerangi pernikahan dini dan stunting.
ILUSTRASI - Pemkab Jember menggelar kegiatan sosialisasi yang bertujuan memerangi pernikahan dini dan stunting.

METROPOLITAN.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jember mengambil langkah startegis dalam upaya mewujudkan Generasi Emas 2045.

Pemkab Jember melibatkan langsung ratusan pengurus OSIS dari 175 SMA/SMK/MA se-Kabupaten Jember dalam kegiatan sosialisasi yang bertujuan memerangi pernikahan dini dan stunting.

Kegiatan yang digelar di aula Dinas Pendidikan Kabupaten Jember, Jawa Timur, pada Selasa, 11 November 2025 ini menegaskan bahwa solusi masalah sosial dan kesehatan ini harus dimulai dari  kesadaran dan peran aktif generasi muda sendiri.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Jember, Edy Budi Susilo, yang mewakili Bupati Jember, Muhammad Fawait, menyoroti betapa vitalnya peran pemuda.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 13 November 2025: Antam Melonjak, Berapa Galeri24 dan UBS?

"Generasi muda nantinya menjadi pemimpin, inovator, dan penggerak kemajuan di masa depan. Namun, potensi besar itu hanya bisa terwujud apabila anak-anak tumbuh dan berkembang secara sehat, cerdas, dan produktif," tegas Edy Budi Susilo.

Meskipun Jember menunjukkan komitmen tinggi dalam pembangunan daerah, wilayah ini masih menghadapi tantangan serius berupa tingginya angka pernikahan anak di bawah umur.

Data dari Pengadilan Agama Jember menjadi lampu merah yang harus direspons segera.

Tahun 2023, tercatat sebanyak 1.362 permohonan dispensasi kawin untuk anak-anak yang ingin menikah di bawah batas usia minimum (19 tahun).

Baca Juga: Kuota Haji Jawa Barat 2026: Garut, Tasik, Bandung, Bekasi Berapa?

Lalu tahun 2024, angka permohonan dispensasi kawin tercatat sebanyak 512 permohonan.

Meskipun terdapat tren penurunan angka permohonan di tahun 2024, Edy Budi Susilo menyayangkan bahwa kasus ini masih marak dan menjadi keprihatinan bersama.

Edy Budi Susilo menegaskan bahwa pernikahan dini adalah masalah multidimensi yang melampaui usia.

"Pernikahan dini bukan sekadar masalah usia, melainkan terkait kesiapan mental, fisik, dan sosial," tuturnya.

Baca Juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini 13 November 2025, Pecahkan Rekor Baru!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X