METROPOLITAN.ID - Cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah Kabupaten Sukabumi sejak 11-14 November 2025 memicu rentetan bencana hidrometeorologi.
Manajer Pusdalops-PB BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna melaporkan sedikitnya tujuh kejadian berupa tanah longsor, kebakaran rumah, dan kerusakan bangunan akibat hujan disertai angin kencang.
"Seluruh kejadian tidak menimbulkan korban jiwa. Peristiwa pertama terjadi pada Selasa, 11 November 2025, sekitar pukul 18.00 WIB di Kampung Pojok RT 17 RW 05 Desa Tegalpanjang, Kecamatan Cireunghas," kata Daeng, Sabtu, 15 November 2025.
Hujan deras lanjut dia menyebabkan longsoran yang merusak tembok penahan tanah dan dinding kamar mandi rumah warga dengan ukuran 1,5 x 9 x 1,5 meter.
Berikutnya, pada Kamis 13 November 2025 ujarnya, tiga kejadian longsor dan dua kasus kerusakan rumah akibat cuaca ekstrem kembali terjadi. Pada pukul 04.00 WIB, longsor di Kampung Cinangka RT 06 RW 04 Desa Cantayan, Kecamatan Cicantayan.
Reruntuhan juga menimpa bagian samping rumah milik Elah. Material longsor setinggi 3 meter dan panjang 10 meter berdampak pada 1 KK dengan 2 jiwa tanpa korban luka.
Di hari yang sama pukul 08.35 WIB, hujan lebat disertai angin kencang melanda Kampung Cikaret RT 003 RW 005 Desa Mekarmukti, Kecamatan Waluran.
Dua rumah milik Abudin dan Hepi mengalami kerusakan pada bagian depan atap. Total 2 KK terdampak, masing-masing 1 jiwa dan 4 jiwa, tanpa korban jiwa.
Masih pada 13 November, pukul 15.00 WIB, curah hujan tinggi menyebabkan dapur rumah milik Nata di Kampung Cileungsing RT 03 RW 03 Desa Cileungsing, Kecamatan Cikakak, ambruk. Penghuni rumah 1 KK dengan 2 jiwa mengungsi ke rumah kerabat untuk sementara.
Pada pukul 16.00 WIB, longsor terjadi di Kampung Bojongkawung RT 05 RW 10 Desa Girijaya, Kecamatan Nagrak. Tanah longsor berukuran 6 x 4 meter mengancam rumah milik Hermanto yang dihuni 1 KK dengan 3 jiwa. Tidak ada korban jiwa.
Sementara itu, pada Jumat 14 November 2025 sekitar pukul 11.05 WIB, kebakaran terjadi di Kampung Cipanas RT 17 RW 07 Desa Kabandungan, Kecamatan Kabandungan.
Percikan api dari sepeda motor yang sedang diperbaiki memicu kebakaran rumah milik Sujai. Rumah mengalami rusak berat dan dihuni 1 KK (5 jiwa). Tidak ada korban.
Kejadian terakhir terjadi pada Jumat sore pukul 17.30 WIB di Kampung Bangkongreang RT 03 RW 07 Desa Benda, Kecamatan Cicurug.
Tingginya curah hujan menyebabkan TPT halaman rumah milik Windu longsor dengan ukuran 30 x 20 meter.
Material longsor mengancam rumah pemilik serta menutup akses jalan setapak yang sementara tidak dapat dilalui. Rumah dihuni 1 KK dengan 5 jiwa dan tidak ada korban jiwa.
BPBD Kabupaten Sukabumi menyampaikan bahwa seluruh kejadian telah dipantau oleh Pusdalops melalui laporan WAG P2BK se-Kabupaten Sukabumi.
Lembaga lain yang juga melakukan pemantauan yakni radio komunikasi Ratel I, serta pemantauan risiko bencana via InaRisk, InaSafe, dan InaWare BNPB. Petugas juga terus memonitor peringatan dini cuaca dari BMKG dan sistem WRS New Gen.
Dalam rilisnya, BPBD menyebutkan bahwa prakiraan cuaca BMKG menunjukkan potensi hujan sedang hingga lebat pada siang hingga malam hari.
Sementara cuaca terakhir tercatat berawan dengan suhu 22°C, kelembaban 96 persen, arah angin timur, dan kecepatan 1,6 km/jam. Masyarakat diminta tetap waspada mengingat curah hujan tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten dan Kota Sukabumi.
Adapun Regu Piket Pusdalops pada hari ini terdiri dari Unit Data Informasi Rafik Farizka Mubarik dan Muh. Maulana Farhan.
Terakhir Unit Reaksi Cepat Rickman Sanjaya Kartawidja, Beki Supriatna, Ahmad Nurjaman, dan Aldi Hikmatyar. Peralatan siaga meliputi satu unit kendaraan roda empat, satu chainsaw, dan satu pompa air (alkon).
BPBD Kabupaten Sukabumi mengimbau masyarakat melaporkan segera bila terjadi tanda-tanda bencana melalui kontak resmi BPBD telepon (0266) 6328238 atau 082246145371, serta kunjungan ke Kantor BPBD di Jl. Perintis Kemerdekaan Km 6 Ciangsana, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar. (um)