Minggu, 21 Desember 2025

Miniatur Kapal Nusantara dari Purwakarta Laris Peminat, Pejabat hingga Diplomat Dunia

- Rabu, 3 Mei 2023 | 10:41 WIB
Miniatur kapal Nusantara dari Purwakarta. (Diskominfo Purwakarta)
Miniatur kapal Nusantara dari Purwakarta. (Diskominfo Purwakarta)

Baca Juga: Pimpin Upacara Hardiknas 2023, Wali Kota Bogor Bima Arya Sampaikan Apresiasi buat Tenaga Pendidik

"Pesanan terbesar masih dari kota-kota utama di Pulau Jawa. Pesanan juga datang dari daerah lain di luar Jawa, tapi belum sebanyak pesanan dari kota-kota di Jawa," kata Arifin.

Nilai tambah dari karya Arifin adalah bahan bakunya yang berasal kayu jati, salah satu jenis kayu terbaik di dunia. Menariknya lagi, kayu jati yang digunakannya sebagian besar adalah kayu jati bekas dan bukan dari kayu jati hasil olahan dari perkebunan.

Kayu jati yang diolah Arifin berasal dari kayu jati bekas hasil bongkaran bangunan tua perumahan para tenaga ahli dan pekerja proyek pembangunan proyek raksasa Waduk Jatiluhur Purwakarta.

Baca Juga: Pemuda Bogor Sulap Limbah Batok Kelapa jadi Produk Miniatur Bernilai Ekonomi Tinggi

Perumahan para pekerja itu dibangun sejalan dimulainya pembangunan Waduk Jatilhur yang ditandai peletakan batu pertama oleh Presiden Sukarno, pada tahun 1957.

Bagi Arifin, kayu jati bekas bongkaran itu merupakan harta karun yang tak ternilai. Lewat tangan terampilnya, kayu jati bekas itu semakin bermakna setelah disulap menjadi miniatur kapal tradisional nusantara yang indah mempesona.

"Saya itu tinggal persis di desa dekat bibir Waduk Jatiluhur. Mengetahui banyak kayu jati bekas bongkaran yang terbuang percuma, saya seperti mendapatkan durian runtuh. Itu harta karun bagi saya, karena dari kayu jati itulah awal dari kerajinan kapal-kapal itu saya buat," kata Arifin.

Kini, kapal miniatur yang dibuat Arifin juga dikembangkan modelnya. Tidak lagi sebatas kapal tradisional nusantara, namun membuat kapal model lain seperti model perahu armada Laksamana Cheng Ho  dari Tiongkok, ataupun model kapal galiung milik Sulaiman Al Qonuni Penguasa Kesultanan Turki Utsmaniyah ke-10, pada abad 16.

Menurut Arifin dalam waktu sebulan, bengkel miniatur kapal nusantara miliknya bisa menghasilkan 18-20 unit miniatur kapal pinisi ukuran kecil. Perahu ukuran kecil ini dengan panjang sekira 45 cm ini dijualnya seharga Rp 350 ribu.

"Saya juga menerima pesanan untuk miniatur kapal berukuran agak besar. Pernah juga saya menerima pesanan kapal miniatur sepanjang 2 meter, pengerjaaannya agak lama selama kurang lebih dua minggu. Kapal miniatur itu saya jual seharga Rp 15 juta per unitnya," kata Arifin.

Baca Juga: Link Live Streaming La Liga Barcelona Vs Osasuna Yang Segera Berlangsung

Perjalanan Arifin ternyata tidak selamanya mulus. Serangan pandemi Covid-19 sempat menghantam usaha kerajinannya. Uahanya surut dan terancam bangkrut. Namun, berkat bantuan dan perhatian dari Bupati Anne Ratna Mustika, usaha Arifn bisa bangkit kembali.

"Masa pandemi Covid-19 merupakan masa yang sangat berat bagi pelaku UMKM seperti saya. Saya hampir bangkrut. Kondisi benar-benar berat. Namun berkat bantuan dari Bupati Anne Ratna Mustika, saya bisa bangkit kembali. Terima kasih yang tak terhingga untuk Bupati Anne. Saya tidak tahu, bagaima cara membalas jasanya yang sangat besar," tutur Arifin, sambil menerawang mengenang masa suram yang pernah dihadapinya.

Sementara itu, bagi Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika perjuangan dan semangat kreativitas yang tinggi dari sosok seperti Arifin sangatlah perlu diapresiasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X