METROPOLITAN.id - Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor, Asep Sulaeman mengatakan sudah ada sedikitnya tujuh personel yang dikerahkan untuk perbantuan proses evakuasi 8 warga Kabupaten Bogor yang terjebak dalam lubang tambang emas rakyat, Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
"Kita sudah mempersiapkan tim, siang ini diberangkatkan untuk membantu evakuasi, tujuh personel," kata Asep, Kamis 27 Juli 2023.
Asep mengaku telah melakukan koordinasi dengan BPBD Kabupaten Banyumas guna mendapatkan update perkembangan dari proses evakuasi.
"Kita sudah berkoordinasi dengan BPBD Banyumas juga, ini kaitannya masalah warga kami," kata dia.
Baca Juga: Peringati Hari Kemenkumham RI ke 78, UPT Kumham Bogor Raya Bantu Tekan Angka Stunting
Sebelumnya, Kepala Kantor SAR Cilacap Adah Sudarsa di Banyumas mengatakan bawa sedikitnya ada 8 warga asal Kabupaten Bogor yang terjebak dilokasi pertambangan sejak Selasa, 25 Juli 2023.
"Delapan penambang itu dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang sejak hari Selasa (25/7), pukul 23.00 WIB, karena tiba-tiba datang air yang menggenangi area pertambangan," kata Adah.
Baca Juga: Dedie Rachim Lepas Pramuka Kota Bogor ke World Scout Jamboree di Korea
1. Cecep Suriyana (29) asal Desa Cisarua RT 02 RW 08 Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor
2. Rama Abd Rohman (38) asal Desa Cisarua RT 02 RW 05 Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor
3. Ajat (29) asal Desa Kiarasari RT 01 RW 06 Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor
4. Mad Kholis (32) asal Desa Kiarapandak RT 02 RW 07 Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor
5. Marmumin (32) asal Desa Kiarasari RT 02 RW 06 Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor
6. Muhidin (44) asal Desa Kiarasari RT 01 RW 04 Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor
7. Jumadi (33) asal Desa Cisarua RT 01 RW 08 Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor
8. Mulyadi (40) asal Desa Kiarasari RT 02 RW 06 Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor
Baca Juga: Kolaborasi Dewa Budjana - Rhoma Irama Lahirkan Lagu Smararindu
Selain itu Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan juga mengaku hingga saat ini dirinya selalu monitor perkembangan 8 orang warganya dilokasi pertambangan.
"Saya masih terus memonitor. Informasi terakhir Tim SAR gabungan masih berusaha mengevakuasi karena medan yang cukup sulit," ujar Iwan. (Devina Maranti)