METROPOLITAN.ID - Kasus kabel menjuntai yang menyebabkan seorang mahasiswa kecelakaan dan terluka di Jakarta, tengah jadi sorotan.
Kasus kabel menjuntai dan berpotensi membahayakan pengendara serta warga juga terjadi di Kota Bogor.
Apalagi menurut Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), ada 30 persen kabel yang ada di jalanan Kota Bogor rupanya sudah tidak berfungsi dan malah jadi sampah.
Baca Juga: Terlindungi Program JKM, Ahli Waris Peserta BPJS Ketenagakerjaan PT Apex Kumbong Terima Santunan
Tak hanya jadi sampah, kondisi kabel juga menjuntai ke bawah sehingga membahayakan warga.
Menurut Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina, sebagian besar kabel yang sudah menjadi sampah itu menjuntai ke bawah.
Ia mengatakan, para pemilik kabel itu membiarkan kabel-kabelnya karena untuk efisiensi uang pembongkaran.
Baca Juga: Ternyata Bandung Bukan Peringkat Pertama! Ini 5 Kota dengan Biaya Hidup Termahal di Jawa Barat
“Jadi, kondisi 30 persen kabel di Kota Bogor adalah sampah. Nah, makanya ada yang dililit-dililit. Jadi numpuk, tiang miring-miring, numpang tiang orang, nggak izin, tiang keropos nggak ada pemeliharaan,” kata Rena dikutip dari republika, Selasa 1 Agustus 2023.
Kabel menjuntai diantaranya terdapat di persimpangan Jambu Dua, tepatnya di Jalan Pajajaran, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.
Terdapat sejumlah titik kabel semrawut.
Baca Juga: Surplus Produksi Beras, Purwakarta Klaim Siap Pasok Daerah Kekurangan Bahan Pangan
Di mana kabel-kabel itu dililit di tiang yang sama, bahkan beberapa di antaranya menjuntai hampir menyentuh atap warung kelontong di sekitarnya.
Rena da Frina mengatakan, Peraturan Daerah (Perda) terkait kabel utilitas di Kota Bogor saat ini masih dalam proses.
