METROPOLITAN.ID - Kabupaten Purwakarta mencatatkan produksi 940 ribu ton beras pada panen dalam rentang 2018 hingga Juli 2023.
Jumlah itu alami surplus hingga 453 ribo ton beras lantaran kebutuhan beras warga Purwakarta dalam lima tahun tersebut sebesar 486 ribu ton.
Pemerintah Kabupaten Purwakarta pun mengklaim siap untuk memasok daerah lain yang tengah alami kekurangan bahan pangan, khususnya beras.
Baca Juga: Ini Penjelasan Gubernur Ridwan Kamil soal Heboh Aliran Sesat di Gegerkalong Kota Bandung
Data Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Purwakarta menyebutkan, dalam rentang lima tahun terakhir dari tahun 2018 hingga Juli tahun 2023, kapasitas produksi gabah kering giling (GKG) di kabupaten yang terkenal dengan kuliner Sate Maranggi itu mencapai 1.465.402 ton GKG.
Jumlah gabah sebesar itu jika dikonversikan beras bisa mencapai 940.208 ton setara beras.
Sedangkan jumlah kebutuhan beras masyarakat Purwakarta dalam lima tahun mencapai 486.334 ton.
Baca Juga: Napak Tilas Sejarah Purwakarta, Jadi Penghormatan kepada Pendiri dan Pejuang pada Momentum Hari Jadi
Kabupaten Purwakarta pun mengalami surplus beras mencapai 453.874 ton beras.
Kepala Dispangtan Purwakarta, Sri Jaya Midan mengatakan, demikian besarnya kapasitas produksi beras Kabupaten Purwakarta merupakan keberhasilan semua pihak terkait yang dipimpin langsung Bupati Anne Ratna Mustika.
"Sejak awal memimpin, Bupati Anne Ratna Mustika memberikan perhatian penuh dalam merencanakan pembangunan sektor pertanian. Beliau memimpin langsung dalam setiap kegiatan sektor pertanian," kata Midan, belum lama ini.
Menurut Midan, surplus beras yang sangat besar yang dimiliki Kabupaten Purwakarta bisa diarahkan untuk membantu memasok beras bagi daerah-daerah lain yang membutuhkan suplai bahan pangan.
"Surplus beras yang sangat besar itu juga bisa untuk menciptakan stabilitas harga yang stabil yang mengutungkan banyak pihak, terutama para petani dan masyarakat," kata Midan.