metropolitan-network

Meninggalnya Jurnalis Juwita Asal Banjarbaru, AJI Desak Pengadilan Umum bagi Oknum TNI AL

Kamis, 27 Maret 2025 | 15:15 WIB
Ilustrasi meninggalnya Seorang jurnalis asal Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Juwita (23). (India Today)

Kronologi Dugaan Pembunuhan oleh Oknum TNI AL

Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Balikpapan mengonfirmasi keterlibatan seorang prajurit TNI AL dalam dugaan pembunuhan terhadap Juwita.

Pelaku, yang bertugas di Lanal Balikpapan, saat ini telah diamankan oleh Polisi Militer AL dan sedang dalam proses pemeriksaan.

Baca Juga: Ridwan Kamil Dituding Selingkuh dengan Lisa Mariana, Ini Klarifikasinya

Komandan Detasemen Polisi Militer (Dandenpom) Pangkalan TNI AL Balikpapan, Mayor Laut (PM) Ronald Gana, mengungkapkan pelaku baru bertugas di Lanal Balikpapan selama satu bulan setelah sebelumnya bertugas di Lanal Banjarmasin. Masa dinasnya di TNI AL telah berlangsung selama empat tahun.

"Pelaku berasal dari Kendari, Sulawesi Tenggara, dan baru satu bulan bertugas di Balikpapan. Saat ini, ia telah diamankan oleh Polisi Militer Lanal Balikpapan dan sedang menjalani penyelidikan intensif," jelas Ronald.

Sesuai dengan arahan pimpinan TNI AL, proses hukum terhadap pelaku akan dilakukan secara terbuka agar publik bisa mengikuti perkembangan kasus ini dengan transparan.

Baca Juga: Kondisi Exit Tol Bocimi di Sukabumi saat Arus Mudik Idul Fitri 2025

Kasus pembunuhan Juwita sendiri semakin menyoroti bahaya yang dihadapi oleh jurnalis di Indonesia.

Kekerasan terhadap jurnalis terus meningkat setiap tahunnya, mulai dari intimidasi, ancaman fisik, hingga pembunuhan.

Menurut catatan AJI, kasus kekerasan terhadap jurnalis meningkat tajam pada tahun 2022. Tercatat sebanyak 67 kasus kekerasan terhadap jurnalis, naik dari 43 kasus pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Wabup Garut Putri Karlina Kedapatan Nitip ke Samsat saat Cek Layanan Program Penghapusan Pajak Kendaraan

Berdasarkan Indeks Kebebasan Pers Dunia 2022 yang dirilis oleh Reporters Without Borders (RSF), kebebasan pers di Indonesia mengalami penurunan signifikan. Skor indeks Indonesia turun dari 62,60 pada tahun 2021 menjadi 49,27 pada tahun 2022.

Faktor utama yang menyebabkan peningkatan kekerasan terhadap jurnalis meliputi tekanan politik, ketidakjelasan hukum, kepentingan ekonomi, kondisi sosial, dan keamanan yang tidak kondusif bagi kebebasan pers.

Halaman:

Tags

Terkini