METROPOLITAN.ID – Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi pada Minggu, 3 Agustus 2025 malam, memicu banjir di sepuluh titik dan merendam puluhan rumah warga.
Di Kecamatan Parungkuda, banjir melanda enam desa. Desa Kompa menjadi salah satu yang paling terdampak dengan banjir tersebut.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Parungkuda, M Ramdan menjelaskan, banjir mulai terjadi sekitar pukul 18:30 WIB akibat meluapnya sungai di wilayah tersebut.
Kondisi itu diperparah dengan drainase yang tidak lagi mampu menampung debet air yang makin besar.
"Drainase dan aliran sungai meluap, mengakibatkan air masuk ke permukiman," ujar Ramdan, Senin, 4 Agustus 2025.
Selain di Deda Kompa, banjir juga berdampak di Desa Palasari, Langensari, Babakanjaya, Pondokaso Landeuh, dan Bojongkokosan.
Di Desa Kompa, satu rumah rusak berat membuat satu keluarga mengungsi, sementara satu rumah lainnya rusak sedang dan 13 rumah rusak ringan.
Di Desa Langensari, 16 rumah warga dan satu gedung PAUD tergenang air.
Sementara di Pondokaso Landeuh 13 rumah rusak ringan, Babakanjaya 5 rumah rusak ringan, dan Bojongkokosan 5 rumah rusak ringan.
Tim gabungan dari P2BK, Pemdes, TNI, Polri, serta Relawan Parungkuda Quick Response bergerak cepat ke lokasi terdampak untuk asesmen dan penanganan awal banjir.
Koordinasi antarunsur terus dilakukan untuk langkah lanjutan.
Hingga Senin pagi, sebagian besar wilayah telah surut.
Warga mulai membersihkan rumah dari lumpur dan material banjir, meski masih banyak kebutuhan mendesak yang belum terpenuhi.
Ramdan menyebut kebutuhan utama saat ini adalah material bangunan dan karung penahan air untuk antisipasi banjir susulan.
"Bantuan segera sangat diperlukan, terutama untuk keluarga yang rumahnya rusak parah," pungkasnya. (UM)***