metropolitan-network

Bupati Purwakarta Resmikan Dapur SPPG Sempur Plered

Senin, 25 Agustus 2025 | 12:38 WIB
Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein (Om Zein) saat mengunjungi dapur SPPG Desa Sempur, Senin 25 Agustus 2025. (Foto: Istimewa.)

METROPOLITAN.ID - Bupati Purwakarta, Saepul Bahri Binzein meresmikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sempur, di Kampung Sempur, Desa Sempur, Kecamatan Plered, pada Senin 25 Agustus 2025.

Peresmian tersebut ditandai dengan acara syukuran sederhana yang digelar bersama masyarakat, tokoh agama, perangkat desa, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN).

Baca Juga: Pemkab Purwakarta Diminta Serius Tangani Pengangguran, Pospera: Jangan Cuma Formalitas Serap Anggaran

Kehadiran dapur SPPG ini diharapkan dapat menjadi pusat pelayanan serta pemenuhan gizi bagi anak-anak peserta didik di wilayah tersebut.

Mengusung tema “Gizi Lengkap, Anak Sehat, Ekonomi Kuat”, dapur SPPG Sempur secara resmi mulai beroperasi untuk melayani program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Plered dan sekitarnya. 

Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah bersama masyarakat untuk meningkatkan kesehatan anak sekaligus penguatan ekonomi.

Baca Juga: Diresmikan Om Zein, Purwakarta Kini Punya Pasar Sasagaran, Pusat Jajanan Kuliner Jadul

Dapur SPPG Sempur berada di bawah naungan Yayasan Al-Barokah Depok Darangdan. Kehadiran yayasan lokal yang ikut berperan aktif dianggap sebagai kekuatan penting dalam menggerakkan kolaborasi di tingkat desa.

Bupati Purwakarta, mengaku bangga karena inisiatif mendirikan dapur gizi lahir dari yayasan asli Plered. Menurutnya, langkah ini harus diapresiasi dan didukung penuh.

"Saya seneng banget SPPG diinisiasi oleh yayasan yang dari Plered. Sebab ini program ngebut mengerahkan seluruh kekuatan. Kalau kita ketinggalan, nanti yang bikin dapur bukan dari Purwakarta. Saat ini baru ada 16 dapur," ucap Bupati Purwakarta yang akrab disapa Om Zein itu.

Ia juga menekankan pentingnya peran yayasan lokal dalam mengisi ruang-ruang kebutuhan masyarakat. Karena, jika yayasan dari Purwakarta hanya berdiam diri, peluang besar ini bisa diambil oleh pihak lain dari luar daerah.

“Kalau yayasan dari Purwakarta pada diem, nanti isinya malah dari luar. Padahal seharusnya ini bisa diisi oleh anak-anak kita sendiri. Kalau yang mendirikan dapur orang sini, tentu belanja kebutuhan juga dari sini. Misalnya beli telur di Plered, berasnya juga dari sini, tetap memutar ekonomi lokal,” lanjut Om Zein. 

Pernyataan tersebut disambut positif oleh masyarakat yang hadir. Banyak warga yang menilai keberadaan dapur gizi ini bukan hanya soal kesehatan, tapi juga mampu memberikan dampak ekonomi yang lebih luas.

Sementara itu, Kepala Dapur SPPG Sempur, Agi Ahmad Fauzi, menyebug program ini bukan sekadar pelayanan makanan bergizi, melainkan juga program pemberdayaan ekonomi lokal.

Halaman:

Tags

Terkini