METROPOLITAN.ID - Indonesia menjadi salah satu negara yang bisa menyaksikan langsung fenomena alam gerhana bulan total.
Peristiwa astronomis yang dimulai pada 7 September malam telah mencapai puncaknya di pagi hari ini, 8 September.
Lalu, apakah gerhana bulan total masih bisa dilihat pada malam ini?
Berdasarkan data resmi yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana bulan total ini bukanlah peristiwa yang singkat.
Baca Juga: 5 Tuntutan Baru Pasca Pemangkasan Gaji DPR, Publik Soroti Hal Ini
Perjalanan gerhana dimulai dengan Fase Penumbra (P1) pada pukul 22.26.56 WIB di malam 7 September.
Ini adalah fase di mana bulan mulai memasuki bayangan luar bumi yang samar. Perubahannya sangat halus, nyaris tidak terlihat dengan mata telanjang.
Satu jam kemudian, pada pukul 23.26.44 WIB, dimulailah Fase Sebagian (U1). Pada fase ini, bulan mulai memasuki bayangan inti bumi (umbra) yang lebih gelap.
Lalu sebagian permukaan bulan mulai tertutup dan tampak menghitam, seolah-olah ada bagian yang terpotong.
Setelah menunggu lebih dari satu jam, pukul 00.30.17 WIB pada 8 September, Fase Total (U2) dimulai.
Bulan sepenuhnya memasuki bayangan inti bumi. Kemudian bulan berubah warna menjadi merah, fenomena ini dikenal sebagai blood moon.
Durasi gerhana total atau blood moon kali ini adalah 1 jam 22 menit 56 detik. Puncaknya terjadi pada pukul 01.11.45 WIB dini hari tadi.
Setelah melewati puncaknya, bulan mulai keluar dari bayangan inti bumi.
Baca Juga: Kota Depok Turunkan 10 Atlet Bulutangkis di Popda Jabar 2025