Di bulan yang sama, redaksi Tempo mengalami serangkaian teror, termasuk pengiriman paket berisi kepala babi dan tikus mati.
Alih-alih menyampaikan simpati atau mengutuk aksi terorisme jurnalistik tersebut, Hasan Nasbi justru mengeluarkan pernyataan yang sangat menuai kritik.
"Sudah dimasak saja," ujarnya saat diminta tanggapan oleh wartawan pada 21 Maret 2025.
Ia menambahkan bahwa jurnalis korban teror tidak merasa terancam karena dapat bercanda soal insiden itu di media sosial.
Bahkan, pernyataan ini sampai membuat Presiden Prabowo turun tangan. Secara terbuka, Prabowo menyentil Hasan Nasbi dengan menyebut ucapannya teledor dan keliru.
Kasus Dugaan Suap dan Isu Aliran Dana
Selain kontroversi terkini, Hasan Nasbi juga memiliki rekam jejak di masa lalu.
Pada 2016, ia pernah diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pembangunan Pasar Atas Baru Cimahi.
Baca Juga: Alfamart Branch Bogor Kontribusi Kumpulkan 26 Ribu Kantong Darah di 34 Kota SUA ke-26 Alfamart
Meski membantah terlibat, juru bicara KPK saat itu, Febri Diansyah, menyatakan bahwa Hasan Nasbi telah mengembalikan uang senilai Rp1,4 miliar yang diduga terkait dengan kasus tersebut.
Satu tahun kemudian, namanya kembali mencuat dalam dugaan aliran dana sebesar Rp30 miliar dari pengembang reklamasi di Jakarta ke kelompok relawan Teman Ahok melalui lembaga survei yang ia pimpin, Cyrus Nusantara.
Meskipun ia membantah isu tersebut dan menyebutnya sebagai gosip, keterlibatan namanya dalam isu-isu sensitif ini menjadi catatan tersendiri.***