METROPOLITAN.ID - Otoritas kesehatan di negara bagian Kerala, India bagian selatan, mengumumkan lonjakan kasus infeksi langka yang disebabkan oleh organisme air yang dikenal sebagai amoeba pemakan otak.
Menurut laporan terbaru, jumlah kasus meningoensefalitis amebik primer (PAM) telah mencapai 69 kasus sejak awal tahun ini, dibandingkan dengan 36 kasus pada tahun 2024.
Yang lebih mencemaskan, jumlah kematian telah meningkat dari sembilan menjadi 19 korban, termasuk satu kasus yang melibatkan bayi berusia tiga bulan.
Menteri Kesehatan Kerala, Veena George, menyatakan bahwa situasi tahun ini berbeda dari sebelumnya.
Baca Juga: Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada Berapa Tanggal Merah?
“Tidak seperti tahun lalu, kami tidak melihat klaster yang terhubung ke satu sumber air tunggal,” katanya dalam laporan NDTV.
“Ini adalah kasus-kasus tunggal yang terisolasi, yang memperumit investigasi epidemiologis kami," sambungnya dikutip metropolitan.id dari Al Jazeera.
Pernyataan ini juga diamini oleh Dr. Altaf Ali, anggota gugus tugas pemerintah untuk pencegahan, yang menyebutkan bahwa kemunculan kasus di berbagai wilayah negara bagian adalah hal yang sangat mengkhawatirkan.
Sebagai respons, pemerintah setempat telah mengambil langkah cepat dengan melakukan klorinasi besar-besaran di sumur-sumur, tangki air, dan area pemandian publik yang berpotensi menjadi sumber penyebaran amoeba tersebut.
Baca Juga: Harta Kekayaan Wahyudin Moridu, Anggota DPRD Gorontalo yang Ingin Rampok Uang Negara
Apa itu Naegleria fowleri?
Naegleria fowleri adalah organisme bersel tunggal yang hidup bebas di perairan tawar hangat, seperti danau, sungai, mata air panas, atau bahkan kolam renang yang tidak terawat.
Ia dijuluki 'amoeba pemakan otak' karena kemampuannya untuk menghancurkan jaringan otak manusia setelah terinfeksi.
Menurut pusat kesehatan terkemuka seperti US Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dan World Health Organization (WHO), infeksi ini terjadi ketika air yang terkontaminasi memasuki tubuh melalui hidung, biasanya saat berenang atau melakukan aktivitas air lainnya.
Baca Juga: Update One Way Puncak Bogor Sabtu 20 September 2025, Ditutup Jam Berapa?