metropolitan-network

Apa Penyebab Gempa Bogor Hari Ini 21 September 2025? 29 Kali Gempa Susulan

Minggu, 21 September 2025 | 14:13 WIB
Gempa bumi bermagnitudo 3,8 mengguncang Kota Bogor, Jawa Barat, pada Minggu (21/9/2025) pukul 01.59.05 WIB. (ANTARA/HO-BMKG)

METROPOLITAN.ID - Warga di sebagian wilayah Bogor dan Sukabumi dikejutkan dengan serangkaian gempa bumi beruntun sejak Minggu dini hari, 21 September 2025.

Berdasarkan laporan resmi BMKG, rangkaian gempa ini bermula pada Sabtu, 20 September 2025, pukul 23.47 WIB.

Gempa dengan kekuatan M 4,0 mengguncang wilayah Sukabumi dan Bogor. Pusat gempa (episenter) terletak di koordinat 6.76 Lintang Selatan dan 106.57 Bujur Timur, tepatnya sekitar 25 kilometer di sebelah timur laut Sukabumi.

Kedalaman pusat gempa (hiposenter) tercatat sangat dangkal, yaitu hanya 10 kilometer. Setelah gempa utama tersebut, getaran lanjutan pun mulai bermunculan.

Baca Juga: Jadwal Ganjil Genap dan One Way Puncak Bogor Minggu 21 September 2025

Menurut Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, gempa ini merupakan serangkaian gempa susulan dari peristiwa utama pada Sabtu malam.

BMKG mencatat secara total ada 29 kali gempa susulan yang terjadi hingga Minggu pagi, dengan kekuatan yang bervariasi.

Rentetan gempa susulan tersebut memiliki kekuatan yang berkisar antara M 1,9 hingga M 3,8.

Meskipun sebagian besar tidak terasa oleh masyarakat, beberapa getaran terkuat cukup terasa di beberapa titik, seperti gempa susulan pada pukul 00.18 WIB dengan kekuatan M 2,2, lalu pukul 00.22 WIB dengan M 2,7, dan yang terkuat di antara rangkaian susulan yakni pada pukul 01.59 WIB dengan kekuatan M 3,8.

Baca Juga: Viral Gerakan Stop Tot Tot Wuk Wuk, Bagaimana Aturan Klakson, Strobo dan Sirine yang Benar?

Dengan memperhatikan lokasi dan kedalamannya, BMKG memastikan bahwa gempa yang terjadi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal.

Gempa dangkal adalah gempa yang pusatnya berada di kedalaman kurang dari 70 kilometer dari permukaan bumi, sehingga potensi guncangannya dapat dirasakan lebih kuat di atas permukaan.

Menurut penjelasan resmi Daryono, penyebab dari rangkaian gempa ini adalah aktivitas sesar aktif, yakni retakan pada kerak bumi yang menunjukkan adanya pergerakan lempeng bumi.

Ketika tekanan energi di dalam sesar mencapai batasnya, energi tersebut terlepas dalam bentuk gelombang seismik yang kita kenal sebagai gempa bumi.

Baca Juga: Siapa Wahyudin Moridu? Anggota DPRD Gorontalo yang Viral Soal Uang Negara

Halaman:

Tags

Terkini