metropolitan-network

Meriah! Bupati Situbondo Rayakan Hari Santri dengan Tradisi Makan Nasi Gulung Bersama

Rabu, 22 Oktober 2025 | 19:03 WIB
Momen Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, makan nasi gulung di momen Hari Santri Nasional 2025. (dok. Ist)

METROPOLITAN.ID - Peringatan Hari Santri Nasional 2025 di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Rabu, 22 Oktober 2025, berlangsung meriah dan penuh makna kebersamaan.

Setelah pelaksanaan apel, Bupati Situbondo Yusuf Rio Wahyu Prayogo, didampingi Wakil Bupati Ulfiyah serta unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), mengajak seluruh peserta menikmati nasi gulung ala santri di sepanjang jalan Alun-Alun Situbondo.

"Di pondok-pondok pesantren, makan bareng-bareng itu sudah biasa. Ini menjadi kebiasaan santri di pesantren," ujar Bupati yang akrab disapa Mas Rio.

Baca Juga: WhatsApp Luncurkan Fitur Keamanan Baru, Pengguna Kini Lebih Aman dari Modus Penipuan Digital

"Kita ingin di Hari Santri ini merefleksikan hal tersebut, bersama-sama duduk dan makan di sepanjang jalan Alun-Alun Situbondo. Setelah apel, kita langsung makan bareng," tambahnya.

Menurut Mas Rio, makan nasi gulung bersama bukan sekadar seremoni, melainkan simbol kebersamaan dan kesederhanaan yang menjadi nilai dasar kehidupan santri.

"Kebersamaan, nilai dari santri itu adalah kebersamaan. Jadi kita tidak pakai piring sendiri-sendiri, semuanya makan bareng. Sampai sekarang itu masih jadi tradisi di pondok pesantren. Kita ingin merefleksikan hal itu," katanya.

Dalam momentum Hari Santri Nasional, Mas Rio juga berpesan agar para santri terus menjaga ketawaduan terhadap guru dan kiai, serta tetap berpegang pada nilai-nilai kesantrian.

Baca Juga: Warga Keluhkan Bau Busuk di Jalan Mandor Samin Depok 

"Jagalah nilai kesantrian, jagalah ketawaduan kita kepada guru-guru dan para kiai. Insya Allah, kita semua sudah membuktikan bahwa peran santri dalam konteks kebangsaan dan keindonesiaan itu luar biasa," ungkapnya.

Mas Rio menambahkan, kontribusi santri kini semakin dibutuhkan, terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang menjadi tantangan besar di masa depan.

"Santri sangat ditunggu kontribusinya. Sudah banyak yang berkontribusi, tapi masih ditunggu lagi, terutama di bidang IPTEC, yang menjadi tantangan kita ke depan," ujarnya.

Peringatan Hari Santri di Situbondo tahun ini bukan hanya seremoni, tetapi juga wujud nyata bagaimana nilai-nilai pesantren seperti kebersamaan, kesederhanaan, dan kepedulian sosial terus hidup di tengah masyarakat.***

Tags

Terkini