metropolitan-network

Menu MBG di Kecamatan Maniis Purwakarta Dikeluhkan Orang Tua Murid: Isinya Jajanan Warung

Rabu, 22 Oktober 2025 | 20:29 WIB
Menu MBG yang diterima salah satu murid SDN 1 Tegaldatar, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta. (Dok: warga)

METROPOLITAN.ID - Salah satu orang tua murid SDN 1 Tegaldatar, Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta mengeluhkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diterima oleh anaknya dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sinargalih belum lama ini.

Paket menu MBG ini dikeluhkan lantaran hanya berisi satu buah jeruk kecil, telur rebus, susu kemasan 115ml dan biskuit kraker yang mudah ditemukan dan dijual di warung-warung konvensional.

Warga yang meminta identitasnya tak disebutkan itu menilai isi dari menu makanan ringan yang dibagikan di SDN 1 Tegaldatar ini terkesan "asal terdistribusi" tanpa mementingkan kandungan gizi bagi para penerima manfaat program tersebut.

Baca Juga: HSN 2025 di Purwakarta, Abang Ijo Hapidin Beri Pesan Motivasi Kepada Para Santri

Selain itu menurutnya, menu makanan yang diterima nilainya kurang dari Rp10 ribu. Ia juga bercerita, bahwa makanan tersebut diperoleh anaknya sepulang sekolah pada Jumat 17 Oktober 2025 kemarin dari petugas pendistribusian SPPG Sinargalih.

"Pas hari Jumat kemarin anak saya dapet tambahan menu makanan ringan isinya cuma jajanan warung yang cuma dibungkus pakai plastik. Waktu ditanya anak saya jawab katanya itu pembagian MBG di sekolah," kata dia, Senin 20 Oktober 2025.

Ia juga mengungkapkan pembagian makanan tambahan pada Jumat kemarin menimbulkan pertanyaan bagi sejumlah orang tua murid SDN 1 Tegaldatar.

Baca Juga: Dipimpin Bupati Om Zein, Purwakarta Catat Dua Rekor MURI

Kebanyakan dari mereka menilai pembagian yang dilakukan pada hari Jumat ini terkesan sebagai cara petugas MBG mengakali atau menghemat biaya operasional karena tidak perlu melakukan pengiriman makanan di kemudian hari. Disisi lain, salah satu item makanan yakni telur rebus yang bersifat mudah basi dikhawatirkan tidak dapat dikonsumsi jika dibagikan terlalu cepat.

Mereka juga khawatir program ini dijadikan ajang bancakan segelintir oknum yang dapat mencoreng program MBG demi keuntungan pribadi.

"Bayangkan saja menu yang harusnya senilai Rp10 ribu disinyalir hanya di bagikan atau di belanjakan kurang lebih senilai Rp5 ribu. Kalau Rp5 ribu di kalikan kurang lebih misalnya 3.300 porsi, maka keuntungan yang di dapat pengelola bisa mencapai Rp16.500.000 per hari. Mungkin itu belum ditambah lagi keuntungan dari item yang lainnya," ucap dia.

Sementara itu, awak media telah berupaya meminta konfirmasi kepada salah seorang pihak SPPG Sinargalih melalui pesan WhatsApp. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan yang didapat.***

Tags

Terkini