Remaja yang menikah terlalu dini dianggap belum siap memikul tanggung jawab sebagai orang tua, yang berakibat fatal pada kesehatan ibu dan anak, stunting, dan kemiskinan.
Pemkab Jember menyadari bahwa ceramah dan kebijakan dari atas saja tidak cukup. Dibutuhkan agen perubahan yang dapat berbicara dengan bahasa yang sama di lingkungan sekolah.
Sosialisasi ini secara khusus menargetkan pengurus OSIS karena mereka dipandang sebagai influencer dan panutan di lingkungan sekolah masing-masing.
Mereka adalah jembatan informasi yang paling efektif antara pemerintah daerah dan ribuan pelajar lainnya.
Baca Juga: Siap-siap! Operasi Zebra 2025 Akan Dilaksanakan, Jangan Lupa Dokumen Kendaraan
Harapannya, para pengurus OSIS ini dapat memahami secara mendalam risiko pernikahan dini dan dampaknya pada masa depan pribadi dan komunitas, dan enjadi garda terdepan dalam menyosialisasikan bahaya pernikahan dini kepada teman sebaya mereka.
Dispora Jember menyerukan agar peran para pelajar dimaksimalkan sebagai motor penggerak perubahan melalui pendekatan yang relevan dengan generasi muda.***