METROPOLITAN.ID - KPK resmi menetapkan Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait ijon proyek di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Mengutip berbagai sumber, total uang yang diduga mengalir ke kantong sang Bupati mencapai angka fantastis, yakni Rp14,2 miliar.
Penetapan tersangka ini merupakan buntut dari Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan tim penindak KPK pada Kamis 18 Desember 2025.
Baca Juga: Sidang Perdana Kasus Chromebook Ditunda, Kuasa Hukum Tegaskan Nadiem Makarim Tak Diuntungkan
Selain Ade Kuswara, KPK juga menjerat ayah kandungnya, HM Kunang yang menjabat sebagai Kepala Desa Sukadami, serta seorang pihak swasta bernama Sarjan.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan bahwa total penerimaan Rp14,2 miliar tersebut terbagi dalam dua klaster.
Pertama, suap ijon proyek sebesar Rp9,5 Miliar. Ade Kuswara diduga rutin meminta uang ijon atau uang muka atas paket-paket proyek yang akan dikerjakan di Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Sate Padang Kuah Gurih dan Medok di Jakarta, Favorit Pecinta Kuliner Minang
Uang ini diberikan oleh Sarjan sebagai penyedia jasa melalui perantara sang ayah, HM Kunang.
Pemberian dilakukan bertahap dalam empat kali penyerahan.
Kedua, penerimaan lainnya sebesar Rp4,7 Miliar. Sepanjang tahun 2025, KPK mendeteksi adanya penerimaan dana lain dari berbagai pihak yang identitasnya masih didalami.
Jika ditotal dengan uang ijon proyek, maka akumulasi suap yang diterima Ade mencapai Rp14,2 miliar.
"Penerimaan ini diduga berkaitan erat dengan pengurusan dan pelaksanaan proyek-proyek di lingkungan Pemkab Bekasi," ujar Asep Guntur dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Sabtu 20 Desember 2025.
Dalam operasi senyap tersebut, KPK berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai senilai Rp200 juta yang ditemukan di rumah dinas Bupati.