metropolitan-network

Gubernur Jawa Timur Khofifah Dukung Socio Forest, Permudah Komunikasi Petani, Pendamping dan Perhutani

Jumat, 16 Juni 2023 | 20:11 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. (Pemprov Jatim)

Maka harapannya akan mampu mempercepat penurunan kemiskinan, penurunan disparitas di wilayah pedesaan, penurunan tingkat pengangguran terbuka maupun pertumbuhan ekonomi regional di Provinsi Jawa Timur.

"Dengan adanya platform ini, saya optimis dapat memfasilitasi penguatan kelembagaan KPS dan UMKM untuk mendukung Percepatan Pengembangan Usaha Perhutanan Sosial," terangnya.

"Kekuatan ini jangan disia-siakan dan bangun sinergitas serta jejaring seluas mungkin agar bisa meningkatkan pasar ekspor kopi melalui komunal branding," lanjutnya.

Inovasi socio forest tidak sekadar mempermudah cara kerja serta meningkatkan komunikasi, akan tetapi juga akan berdampak pada produksi kopi di Kabupaten Bondowoso baik di pasar nasional hingga internasional.

Baca Juga: Ciptakan Pemilu Berintegritas, Panwaslu Kemang Road Show ke Sekolah

Menurutnya, Kabupaten Bondowoso merupakan salah satu daerah penghasil kopi terbesar di Jawa Timur. Sebanyak 60% Kopi arabika di Jawa Timur dihasilkan dari pegunungan Ijen – Raung dengan luas lahan saat ini 68,73 ha.

"Kopi Arabika Bondowoso merupakan satu-satunya produk Kopi Spesialis (Kopi Blue Mountain) di Jawa Timur yang telah mendapatkan Sertifikat Perlindungan Hak Indikasi-Geografis pada tahun 2013. Cita rasa khas inilah menyebabkan produk Kopi Arabika memiliki daya jual dan daya saing yang tinggi di Pasar Kopi Internasional," ungkap Gubernur Khofifah.

Besarnya potensi kopi di pasaran memiliki tren pertumbuhan yang positif dalam urusan ekspor, terutama dalam tiga tahun terakhir. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2020-2021 Jawa Timur menjadi provinsi dengan nilai ekspor kopi terbesar ketiga nasional setelah Lampung dan Sumatera Utara.

Rincian nilai ekspor pada tahun 2020 sebesar US$103,4 juta dan pada tahun 2021 sebesar US$133 juta. Pada Oktober 2022, kinerja ekspor kopi dari Jawa timur berhasil mencapai 81.495.107 kg atau dengan nilai ekspor mencapai US$186,22 juta.

Bahkan, lanjut Khofifah, pada November 2022, kopi agroforestry Jawa Timur dengan merek Javeast Coffee melalui hasil komunal branding berhasil di ekspor secara perdana ke negara Mesir secara bertahap hingga 200 ton dengan total nilai ekspor lebih dari Rp 6,2 miliar.

"Dalam lawatan kami ke Mesir pada November 2022, kopi Jawa Timur mampu mencatat kontrak ekpor untuk tahun 2023 sebesar US$6 juta. _Communal branding_ juga menjadi pintu pembuka pasar ekspor yang harus ditumbuhkan," tukasnya.

Di sisi lain, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022 luas areal tanaman perkebunan kopi di Jawa Timur seluas 113.148 ha. Yang mana 25.730,13 ha atau setara 22,63% diantaranya merupakan pemanfaatan kawasan hutan yang dikelola Perum Perhutani melalui pola agroforestri.

Selanjutnya proyek percontohan penerapan program perhutanan sosial melalui aplikasi socioforest rencananya akan dilaksanakan pada 6 KPH dengan luas areal garapan seluas 1.174 ha melalui pola agroforestry, 7 LMDH / KTH sebagai mitra dan melibatkan 2.123 orang petani.

Berseiring dengan produksi kopi yang besar dan luas lahan yang luas, Gubernur Khofifah mengimbau agar keberadaan hutan juga dikelola secara lestari agar dapat berfungsi secara optimal. Caranya, dengan tetap memberikan akses dan ruang sosial kepada masyarakat di sekitar untuk meningkatkan kesejahteraan bersama.

Disebutkan, dari 347 Kelompok Perhutanan Sosial (KPS), telah terbentuk 771 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) atau sebesar 53% dari jumlah KUPS di pulau Jawa. KUPS-KUPS ini menjalankan kegiatan pemanfaatan dan pemungutan baik berupa hasil hutan bukan kayu, hasil hutan kayu maupun jasa lingkungan.

Halaman:

Tags

Terkini