metropolitan-network

Tak hanya di Bogor, Emak-emak di Depok juga Protes PPDB

Jumat, 28 Juli 2023 | 17:00 WIB
Puluhan orang yang terdiri dari orang tua siswa, calon siswa SMA hingga anggota ormas menggelar demonstrasi di depan SMA Negeri 3 Kota Depok, Kamis (27/7/2023). Aksi ini disebut sebagai bentuk protes terhadap PPDB. (Dok DKR Kota Depok)

METROPOLITAN.ID - Protes karena anaknya tak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi, puluhan warga melakukan unjuk rasa di depan SMAN 3 Depok, Kamis (27/7/2023).

Warga yang didominasi emak-emak itu membawa dokumen lengkap sebagai syarat masuk sistem zonasi PPDB. Bahkan, jarak rumah mereka juga dekat dengan sekolah.

Dengan membawa sejumlah spanduk dan poster tulisan, puluhan warga dan siswa ini mendatangi sekolah dengan maksud meminta penjelasan mengapa mereka tidak diterima di sekolah tujuan saat PPDB.

Baca Juga: Bima Arya Minta Generasi Muda di Depan untuk Kampanyekan Pemilu Gagasan demi Tangkal Hoaks

Namun kedatangan warga sia-sia, pasalnya gerbang sekolah ditutup rapat sehingga warga tidak bisa masuk ke dalam sekolah untuk menemui pihak sekolah.

Tatiana, salah satu siswa mengatakan, dia tidak diterima di SMAN 3 Depok melalui sistem zonasi. Padahal jarak rumahnya dekat dengan sekolah tersebut.

"Dekat rumahnya di Kali Baru tetapi tidak masuk sistem zonasi," katanya dilokasi, Kamis (27/7/2023).

Baca Juga: PPDB Jalur Zonasi Bermasalah, Ini Solusi dari Pakar Pendidikan

Sampai saat ini dia pun belum bersekolah. Tatiana mengaku tidak mendaftar ke sekolah lain.

"Tidak daftar ke sekolah lain. Harapannya bisa sekolah di sini," ujarnya.

Koordinator aksi, Roy Pangharapan mengatakan, unjuk rasa ini digelar karena banyak siswa miskin yang tidak masuk ke sekolah negeri.

Baca Juga: Belum Ada Penunjukan Resmi, Pemcam Gunungsindur Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Tingkat Kabupaten Bogor

"Demo ini terkait dengan siswa miskin yang ditolak di sekolah negeri," kata Roy, yang juga ketua LSM Dewan Kesehatan Rakyat ini.

Dia mendampingi orang tua dan siswa yang ditolak masuk ke sekolah negeri. Harapannya, mereka dapat difasilitasi agar bisa masuk ke sekolah negeri.

"Kita hadir untuk mendampingi agar siswa miskin yang ditolak ini bisa sekolah," ujarnya.

Halaman:

Tags

Terkini