"Saya tidak mengklaim, ini tuh belum resmi, nanti kalau sudah deklarasi itu baru sudah pasti," ujar dia.
Baca Juga: Jelang Pilkada 2024 Serentak, Polres Purwakarta Intensifkan Patroli Dialogis
Namun, sambung Yadi, saat ini ia telah melakukan komunikasi yang lebih dalam dengan para partai politik (Parpol) tersebut sehingga kemungkinan hasilnya tidak melenceng dari yang apa telah dikomunikasikan.
"Kalau mereka kan saya sudah bilang, komunikasi sudah intens, dari mereka sendiri resminya kapan atau memang masih menimbang-nimbang ya itu kembali kepada partai politik," paparnya.
Yadi mengungkapkan, dari sejumlah Parpol yang ada, baru PKS yang berani memunculkan namanya untuk direkomendasikan sebagai calon bupati.
Baca Juga: Jelang Pilkada 2024 Serentak, Polres Purwakarta Intensifkan Patroli Dialogis
Adapun itu, ia menyebut, semakin banyak Parpol yang mengusungnya tentu akan semakin baik.
"Dua partai cukup, tiga partai bagus, empat partai istimewa, lima partai luar biasa," ungkapnya.
Ia juga menambahkan, meskipun pada saatnya nanti ia gagal terpilih menjadi Bupati Purwakarta, ia mengaku akan tetap mengabdikan dirinya untuk Purwakarta yang lebih baik.
Hal itu akan ia lakukan mengingat niatnya bukan hanya semata-mata menjadi Bupati, namun ingin menjadikan Purwakarta yang lebih baik.
"Harus dong, saya tuh pengen mengabdi, kalau jadi bupati itu punya kewenangan untuk mengatur atau mengubah regulasi yang sekiranya selama ini tidak munguntungkan masyarakat," pungkas dia. (man/ryn)