Saat menjadi pengurus FDWY, Gus Nung muda bersama kawan-kawan seperjuangan membawa FDWY menjadi salah satu elemen yang menggerakkan berdirinya Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) pada 1994.
Di dunia politik, Gus Nung muda sempat menjadi bagian kordinator deklarasi berdirinya PKB pada 23 Juli 1998 di tingkat wilayah DIY dan menjadi pengurus pertama partai dalam periode 1998-2003.
Di periode selanjutnya, 2003-2008, nama Gus Nung semakit meroket. Ia dipercaya menjadi Sekretaris Dewan Syuro DPW PKB DIY.
Namun sejak sang ayah wafat, Gus Nung memilih mengabdikan diri di dua tempat yaitu Jogja dan Jepara.
Baca Juga: Pemeriksaan Kesehatan Selesai, KPU: Dua Paslon Pilbup Bogor Penuhi Syarat
Bukan hal mudah untuk membagi waktu antara Jogja dan Jepara. Di Jogja, Gus Nung menjadi pengurus harian partai.
Sementara di Jepara, ia menjadi pengasuh pesantren sekaligus seorang ayah dan pemuka agama hingga membimbing ibadah haji.
Akan tetapi, Gus Nung tak bisa menyelesaikan tugas sebagai Sekretaris Dewa Syuro karena diminta ibunda pulang dan menetap di Jepara.
Pada September 2003, Gus Nung memboyong istrinya Hindun Anisah, yang merupakan putri Kyai Krapyak Jogja, ke Bangsri Jepara.
Di Jepara, Gus Nung juga menjadi Ketua Jam’iyyah Thoriqoh Wahidiyyah dalam menyampaikan Islam Nusantara sebagai Islam Rohmatan Lil Alamin.
Baca Juga: Dinkes Bogor Umumkan Hasil Pemeriksaan Pasien Suspek Monkeypox atau Cacar Monyet Asal Ciibungbulang
Lalu di 2018, Gus Nung memantapkan diri maju di Pemilihan Legislatif (Pileg) dan terpilih hingga menjadi Wakil Ketua DPRD Jepara.
Ikhtiar politiknya tak berhenti sampai di situ. Bersama Mochammad Iqbal atau Iqbal Bejeu, Gus Nung memutuskan maju di Pilbup Jepara sebagai calon bupati.
Gus Nung dan Iqbal Bejeu diusung PKB dan Nasdem. Mereka mendaftar ke KPU Kabupaten Jepara di hari kedua pendaftaran pada Rabu, 28 Agustus 2024.
Saat itu, kedatangan Gus Nung - Iqbal Bejeu diiringi komunitas motor Vespa dan komunitas disabilitas saat menuju KPU Kabupaten Jepara.