METROPOLITAN.ID - Pada survei terbaru Pilwalkot Bogor 2024 versi Charta Politika Indonesia, elektabilitas pasangan calon wali Kota Bogor dan wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim-Jenal Mutaqin jadi yang paling tinggi dengan elektabilitas 39,8 persen.
Elektabilitas pasangan Dedie Jenal disusul pasangan Atang Trisnanto-Annida Allivia (Atang Annida) dengan 21,8 persen di peringkat kedua.
Di posisi ketiga, ada pasangan Sendi Fardiansyah-Melli Darsa dengan 14,0 persen.
Kemudian, elektabilitas dua pasangan lain berada di bawah 10 persen, yakni Dokter Rayendra-Eka Maulana (Rayendra Eka) dengan 8,5 persen dan Rena Da Frina-Teddy Risandi (3,8 persen).
Sedangkan responden yang memilih tidak jawab atau tidak tahu (TT/TJ) cukup besar, yakni 12,3 persen.
Hasil itu mendapat tanggapan dari pasangan calon lain. Lewat tim pemenangan, survei Charta Politika dianggap sebagai penyemangat untuk terus bergerak memenangkan kontestasi pada 27 November 2024.
Sementara itu, Ketua Tim Pemenangan Atang Annida, Adityawarman Adil mengatakan bahwa hasil survei Charta Politika bukanlah hasil akhir.
Meski berada di posisi kedua dengan elektabilitas lebih tinggi dari tiga paslon lainnya, kata Adit, pihaknya terus menyosialisasikan program program kepada masyarakat.
"Kami berkomitmen menjaga pilkada ini damai dan sehat. Kita kembalikan pilihan kepada masyarakat. Paslon hanya menyosialisasikan program," kata dia.
Diketahui, Charta Politika Indonesia melakukan survei terbaru Pilwalkot Bogor 2024. Hasilnya, elektabilitas pasangan calon wali Kota Bogor dan wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim-Jenal Mutaqin jadi yang paling tinggi dengan elektabilitas 39,8 persen.
"Survei elektabilitas yang dilakukan Charta Politika Indonesia itu kepada 400 responden yang tersebar di 6 kecamatan se-Kota Bogor," kata Peneliti Charta Politika Indonesia, Ardha Ranadireksa.