Minggu, 21 Desember 2025

Hasil Survei LSI Denny JA Terbaru, Dedi-Erwan Potensial Menang Fenomenal di Pilgub Jabar

- Sabtu, 9 November 2024 | 18:03 WIB
Cagub Jabar nomor urut 4, Dedi Mulyadi saat diwawancarai awak media usai acara KDM menyapa di Desa Cilegong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Senin 2 September 2024. (Foto:Aik/metropolitan)
Cagub Jabar nomor urut 4, Dedi Mulyadi saat diwawancarai awak media usai acara KDM menyapa di Desa Cilegong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Senin 2 September 2024. (Foto:Aik/metropolitan)

METROPOLITAN.ID - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat nomor urut 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan berpotensi memenangkan kontestasi Pilgub Jabar pada 27 November mendatang. Pasalnya, elektabilitas Paslon ini mencapai 74,6%, sangat jauh dibandingkan tiga pesaingnya.

Demikian temuan survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network Denny JA yang disampaikan Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah kepada awak media di Bandung, Jumat 8 Oktober 2024.

Toto menyebut survei ini dilakukan dari tanggal 31 Oktober hingga 4 November 2024 menggunakan metodologi standar, Multistage Random Sampling melalui wawancara tatap muka dengan 800 responden dengan margin of error plus minus 3,5%.

Baca Juga: Bertemu dengan Perwakilan BEM dan Aktivis Muda Bandung, Ilham Habibie Bicara Tantangan Gen Z

Keunggulan Dedi-Erwan, menurut Toto tidak terlalu mengagetkan. Mengingat data yang sama juga muncul saat turun survei untuk Pilbup dan Pilwalkot di sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Barat, dimana disaat pertanyaann soal Paslon gubernur disisipkan. Hasilnya, Dedi Mulyadi selalu unggul rata-rata 70%.

Bahkan, kata Toto, ada juga yang tembus di angka 80% di Purwakarta dan 90% di Subang. Yang dibawah 70%, hanya terjadi di Kota Bekasi 62% dan Kabuapten Ciamis 67%.

"Kami dari LSI Denny JA, pernah turun juga untuk survei Pilbub dan Pilwakot di sejumlah wilayah di Jabar pada priode September - Oktober. Hasilnya, masih kurang lebih sama, selalu diatas 70%, kecuali di Kota Bekasi dan Ciamis,” ungkap Toto.

Sementara itu untuk tiga pesaing Dedi-Erwan di Pilgub Jabar belum ada yang tembus di angka 15%, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie disebut hanya tembus angka 12,0%, Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina 6,5% dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapraja di angka 5,3%. Namun begitu, ada swing voters di angka 1,6%.

Dari data yang dipaparkan Toto, salah satu faktor keunggulan paslon yang diusung parpol dengan jumlah terbanyak itu, calon gubernurnya, Dedi Mulyadi sudah memiliki tingkat pengenalan yang sangat tinggi, yaitu 92,1% dan tingkat kesukaan 88,6%. Angka ini menggambarkan popularitas Dedi itu berbanding lurus dengan kesukaan.

Tingginya angka pengenalan dan kesukaan tersebut, menurut Toto, terkonfirmasi secara logis pada dukungan yang merata di seluruh segmen demografis seperti gender, suku, agama, usia, tingkat pendidikan dan penghasilan, profesi, pemilih parpol, ormas dan lain-lain. Termasuk, unggul di  seluruh dapil di Jabar.

Yang menarik, kata Toto,  pemilih partai yang cagubnya berbeda, yaitu PKS, PDIP dan PKB justru mayoritas memilih Dedi-Erwan. Yaitu, pemilih PKS sebesar 47,9%, pemilih PDIP 71,8% dan pemilih PKB 62,1% memilih Dedi-Erwan.

Toto menyampaikan masih ada sisa waktu kurang lebih 20 hari bagi seluruh kandidat untuk memaksimalkan target ideal elektabilitasnya. Namun, berdasarkan pengalaman dirinya melakukan ratusan kali survei, tidak mudah untuk seorang kandidat bisa mengejar ketertinggalan dalam waktu kurang dari satu bulan.

"Biasanya, hanya tsunami politik dan money politic yang bisa mengubah peta elektabilitas dalam waktu yang singkat itu. Masalahnya, sejauh ini belum terlihat akan adanya tsunami politik tersebut. Termasuk, money politic," katanya.

Jika pun ada kandidat yang akan mencoba melakukan jurus abnormal seperti money politic, menurut Toto, tidaklah mudah. Pertama, butuh cost yang sangat besar, bisa ratusan miliar. Kedua, sangat beresiko kena diskualifikasi KPU karena masuk dalam kategori pelanggaran TSM (Terstruktur, Sistematis dan Massif).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X