METROPOLITAN.ID - Setelah tiga bulan menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad akhirnya membuka tabir mengenai harta kekayaannya dengan melaporkan secara resmi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Seperti dikutip dari Suara.com pada Jumat, 10 Januari 2025, langkah ini diambil oleh Raffi sebagai bagian dari kewajiban pejabat negara untuk melaporkan harta kekayaannya kepada lembaga berwenang.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh anggota tim juru bicara KPK, Budi Prasetyo yang menyatakan, laporan harta kekayaan Raffi Ahmad kini sedang dalam proses verifikasi oleh tim Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK.
Baca Juga: Marc Klok Nilai Shin Tae Yong Tipikal Pelatih Keras dan Diktaktor kala Menukangi Timnas Indonesia
Setelah proses verifikasi selesai, laporan tersebut akan dipublikasikan secara resmi melalui situs LHKPN yang dapat diakses oleh masyarakat umum.
Seperti diketahui dari situs Net Worth Spot, kekayaan Raffi Ahmad sudah banyak diperbincangkan di berbagai media.
Perkiraan, total kekayaan suami Nagita Slavina itu sendiri mencapai sekitar Rp 187,9 juta dolar atau setara dengan Rp 2,9 triliun.
Baca Juga: Viral Pagar Laut di Tangerang, Rocky Gerung Pertanyakan Sikap Diam Pemerintah
Dalam laporan tersebut, tercatat bahwa sebagian besar pendapatan Raffi berasal dari berbagai sumber, baik yang terkait dengan dunia hiburan maupun bisnis.
Salah satu sumber pendapatan terbesar Raffi Ahmad adalah dari endorsement di media sosialnya, terutama Instagram.
Dengan jutaan pengikut, Raffi berhasil meraup penghasilan fantastis dari berbagai tawaran iklan yang masuk.
Baca Juga: Truk Terguling, Galon Berserakan di Tol Jagorawi
Pendapatannya diperkirakan mencapai angka yang luar biasa, yakni sekitar Rp 1,16 triliun per tahun. Ini menjadikannya sebagai salah satu selebritas dengan penghasilan endorsement terbesar di Indonesia.
Selain itu, Raffi Ahmad juga dikenal sebagai pengusaha sukses yang memiliki berbagai bisnis. Dari berbagai usaha yang dijalankan, diperkirakan Raffi memperoleh pendapatan sekitar Rp 1,7 triliun.