METROPOLITAN.ID - Dedie A Rachim melaunching buku berjudul 'Dari KPK ke Balaikota' di Kopi Nako Cibogo, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor pada Jumat, 29 November 2024.
Buku karya Dedie A Rachim yang memiliki ketebalan 120 halaman itu menceritakan tentang perjalanannya, yang dulunya bekerja di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga terjun kedunia politik pada tahun 2018 silam.
Adapun, acara launching buku ini dihadiri Wakil Dalam Negeri (Wamandagri) Bima Arya, Calon Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin, Calon Wakil Bupati Kabupaten Bogor Jaro Ade dan partai koalisi di Pilkada serentak 2024 serta kerabat dan teman Dedie.
"Buku ini paling lama saya buat, hampir 3 tahun. Saya terinspirasi oleh Kang Bima Arya yang sering nulis buku. Sebelum masuk Balaikota, saya berkiprah di KPK sejak tahun 2005," kata dia.
Walaupun saat itu karir Dedie di KPK akan naik menjadi Deputi yang sebelumnya Direktur. Namun, ia memilih untuk menjadi partner Bima Arya pada kontestasi Pilwalkot 2014-2019.
"Namun takdir membawa saya ke Bogor, jadi wakil walikota Bogor tahun 2018-2024 dan sekarang jadi Cawalkot priode 2024-2029," ucap Dedie A Rachim.
Menurutnya, catatan dalam bukunya ini, ada beberapa hal yang ditulisnya tentang pengalaman pribadi memulai karier. Dalam meniti karir itu tentu tidak lepas dari kerja keras, doa dan tentunya keberkahan dari orang tua dan keluarganya yang selalu mensupport.
Sehingga dirinya mempersembahkan buku tersebut untuk orang yang menyayangi dan disayangi dan juga semua yang telah mendukung dirinya.
"Jadi ini lama nulisnya, saya dedikasikan untuk keluarga dan orang yang mendukung saya. Saya saat ini jadi walikota karena doa dan harapan serta kerja keras, tentu dengan dukungan semua elemen pendukung. Jadi, saya persembahkan buku ini untuk semuanya," jelas dia.
Dalam acara launching buku dari KPK ke Balaikota ini, turut hadir beberapa rekan Dedie Rachim dari KPK yang saat ini juga berkarir di beberapa lembaga pemerintah sejak mereka keluar dari lembaga anti rasuah tersebut.
"Banyak dari kami dari KPK sekarang menjabat di beberapa lembaga negara, tujuan kami sama satu yakni berbuat yang terbaik untuk negeri dan melayani rakyat," ujar dia.
Sementara itu, Wamendagri Bima Arya mengungkapkan, awal mula dirinya menarik Dedie A Rachim dari KPK untuk menjadi pendampingnya di Pilwalkot Bogor tahun 2018 silam.
Bima menyebut, berkali-kali sebelum menentukan calon Wakil pada periode ke dua, dia melakukan Istikharah. Beberapa kali itu pula, dikatakan Bima selalu muncul dalam benaknya bayangan Dedie.
"Saya titip ke kang Dedie dan kang Jenal sebagai walikota dan wakil nya, untuk selalu kompak. Sebab, harmonisasi keduanya itu yang membuat pemerintahan nyaman. Kang Dedie adalah alumni KPK pertama yang sukses menjadi Walikota," tuturnya.